bakabar.com, JAKARTA – Bertemu dengan Ketua Panitia Muktamar ke-34 NU, Imam Aziz di Duren Sawit, Jakarta Timur beberapa waktu lalu, Habib Muhammad Luthfi bin Yahya meminta para calon ketua umum PBNU tak memunculkan pertikaian yang vulgar dan runcing hingga berpolemik.
“Berharap bahwa kontestasi kandidat calon ketua umum PBNU tidak memunculkan pertikaian yang vulgar dan runcing. Apalagi hingga menimbulkan berbagai polemik di media,” kata Habib Luthfi yang menjabat sebagai Anggota Majelis Tahkim Muktamar ke-34 NU, dalam keterangan resmi yang diterbitkan Panitia Muktamar NU, Rabu (24/11).
Anggota dewan pertimbangan presiden itu ingin Muktamar NU berjalan baik sesuai dengan aturan-aturan dan etika penyelenggaraan. Ia tidak menginginkan adanya perbedaan yang tajam terkait kontestasi pencalonan.
“Apalagi dalam proses pelaksanaan muktamar nanti, berharap tidak ada lagi suara-suara yang membuat muktamar itu menjadi seolah-olah ajang politik saja. Ini adalah organisasi keagamaan dan harus menjunjung tinggi akhlakul karimah,” ujarnya seperti dilansir CNN Indonesia.
Lebih lanjut, Luthfi menegaskan bahwa forum Muktamar NU tidak sekadar memilih ketua umum dan Rais Aam PBNU. Namun, juga harus menelurkan solusi kongkret terhadap sejumlah masalah, seperti keagamaan, sosial, politik, dan ekonomi, secara mendalam.
“Karena ini muktamar monumental, menyongsong abad kedua, sehingga muktamar ini harus betul-betul serius di dalam berpikir substansinya,” imbuh Luthfi.
Muktamar ke-34 NU sedianya akan digelar pada 23-25 Desember 2021 mendatang di Lampung. Kemungkinan gelaran itu akan dimundurkan atau dimajukan karena pemerintah menetapkan PPKM Level 3 guna mengantisipasi lonjakan Covid-19 selepas Libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Sampai saat ini, terdapat kandidat calon Ketum PBNU yang diprediksi akan maju pada Muktamar Lampung. Mereka adalah Ketum PBNU saat ini, Said Aqil Siraj dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.