bakabar.com, KOTABARU – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Kotabaru bergerak naik turun belakangan waktu ini.
Mengambil contoh Koperasi Unit Desa (KUD) Gajah Mada. Juni 2021, pendapatan koperasi di kisaran Rp1,8 juta – Rp3 juta per hektare.
“Pendapatan tersebut sangat bergantung pada harga TBS dan hasil panen TBS,” kata Pengusaha kelapa sawit di Kotabaru, Abu Aulia F Hidayatullah, Rabu (16/4) dilansir Antara.
Harga TBS kebun swadaya masyarakat di kisaran Rp1.800 per kilogram. Sedangkan harga TBS di pabrik kelapa sawit (PKS) kisaran Rp2.030 per kilogram.
Biasanya, harga TBS dari hasil kebun plasma yang dikelola koperasi lebih tinggi dibandingkan dengan hasil TBS yang diperoleh dari kebun swadaya masyarakat.
Hal itu karena umur tanam kebun plasma lebih tua dibandingkan dengan tanaman sawit swadaya masyarakat.
“Ini yang menyebabkan pendapatan petani plasma kelapa sawit yang dikelola KUD Gajah Mada fluktuatif,” ujarnya.
Pendapatan petani plasma di Desa Tegalsari sebanyak Rp2.5 juta/ha, Mandala Rp3 juta/ha, Suka Maju Rp2,4 juta, dan Pelajau Baru sebesar Rp1,8 juta/ha.
Pulau Panci sebesar Rp1,9 juta per ha, Sei Kupang Jaya Rp2,8 juta, Sangking Baru Rp2,5 juta per ha, Pantai Baru Rp2,3 juta per ha, Bumi Asih Rp2,8 juta per ha, dan Pembelacanan Rp2,8 juta per ha.
Sei Nipah sebesar Rp2,5 juta per ha, Sidomulyo sebesar Rp2,8 juta per ha, dan Cantung sebesar Rp2,8 juta per hektare.
KUD Gajah Mada beranggotakan 5.454 orang yang mengelola 7.100 hektare kebun kelapa sawit milik anggota di 13 desa di tiga kecamatan di Kotabaru dengan pola plasma.