Aparatur Sipil Negara

Nadiem Janji 600 Ribu Guru Honorer Jadi PPPK, Apa Bedanya dengan PNS?

Nadiem berjanji bakal mengangkan 600 ribu guru honorer menjadi ASN berstatus PPPK. Meski sama-sama ASN, PPPK berbeda dengan PNS.

Featured-Image
Meski sama-sama berstatus ASN, PPPK berbeda dengan PNS

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, berjanji bakal mengangkat 600 ribu guru honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) hingga penghujung 2022.

“Akhir tahun ini total 600 ribu guru honorer akan menjadi PPPK," ujarnya dalam acara Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2022 (HGN 2022), ditulis Minggu (27/11).

Komitmen yang demikian merupakan bagian dari target program Satu Juta Guru PPPK Kemendikbudristek. Untuk diketahui, pada 2021 lalu, hanya 293 ribu guru yang berhasil mendapat formasi PPPK.

Berbeda dengan PNS

Meski sama-sama berstatus ASN, PPPK tidaklah sama dengan pegawai negeri sipil (PNS). Perbedaan utamanya terletak pada status kepegawaian, di mana PNS merupakan pegawai tetap, sedangkan PPPK bekerja dengan jangka waktu tertentu.

PNS diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian (PPK) untuk menduduki jabatan pemerintahan. Sementara itu, PPPK diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Selain itu, masih ada sejumlah hal yang membedakan PNS dan PPPK. Mengutip akun Instagram @kemepanrb, berikut perbedaan keduanya dari berbagai aspek:

Batas Usia saat Melamar

Untuk melamar posisi PNS, usia minimal haruslah 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Sedangkan, usia minimal untuk mendaftar PPPK adalah 20 tahun, dan usia maksimal 1 tahun sebelum batas usia tertentu pada jabatan yang akan dilamar

Tahapan Seleksi

Tahap pemilihan PNS meliputi tiga macam seleksi, yakni seleksi administrasi, kompetensi dasar, dan kompetensi bidang.

Sementara, PPPK mencakup seleksi administrasi dan kompetensi yang meliputi manajerial, teknis, serta sosial kultural.

Ketentuan PHK

PNS diberhentikan dengan hormat karena (a) meninggal dunia; (b) atas permintaan sendiri; (c) mencapai batas usia pensiun; (d) perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini; (e) tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban

Sedangkan, pemutusan hubungan perjanjian kerja PPPK dilakukan dengan hormat apabila (a) jangka waktu perjanjian kerja berakhir; (b) meninggal dunia; (c) perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pengurangan PPPK; (d) tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai perjanjian kerja yang disepakati

Kedudukan

PNS dapat menduduki seluruh jabatan pemerintahan. Adapun jenis jabatan yang dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden dan Keputusan Menteri PANRB No. 76/2022, di mana tidak dapat mengisi JPT Pratama.

Gaji dan Tunjangan

Baik PNS maupun PPPK mendapat bayaran berupa gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan, tunjangan kinerja (bagi PNS dan PPPK di Pemerintah Pusat), tambahan penghasilan pegawai (bagi PNS dan PPPK di Pemerintah Daerah), tunjangan risiko/bahaya (bagi jabatan tertentu), tunjangan khusus (bagi PNS dan PPPK dengan kondisi khusus), serta tunjangan profesi (bagi guru dan dosen).

Batas Usia Pensiun

Batas usia pensiun untuk pejabat PNS adalah 58 tahun (pejabat administrasi) dan 60 tahun (pejabat pimpinan tinggi).

Sedangkan, batas usia pensiun PPPK ialah 58 tahun bagi pejabat fungsional ahli muda, pejabat fungsional ahli pertama, dan pejabat fungsional kategori keterampilan; 60 tahun bagi pejabat pimpinan tinggi dan pejabat fungsional madya; serta 65 tahun bagi yang memangku jabatan fungsional ahli utama.

Editor


Komentar
Banner
Banner