bakabar.com, BANJARBARU – Tempat wisata dadakan yang viral di jalan jurusan Pelaihari, Jembatan Dua Landasan Ulin Selatan, Kecamatan Liang Anggang, Banjarbaru, akan ditutup mulai besok, Kamis (4/3).
Tempat wisata dadakan yang viral di media sosial (medsos) itu diketahui menimbulkan kerumuman, sehingga rawan penyebaran Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Banjarbaru Barat, Kompol Andri Hutagalung usai dirinya bersama Camat dan Danramil Liang Anggang serta perangkat RT/RW meninjau langsung ke lokasi.
Didapati, wisata dadakan pascabanjir yang viral di media sosial itu tidak menerapkan protokol kesehatan, dan menimbulkan kerumunan.
Bagaimana tidak, masyarakat yang datang bukan hanya dari Banjarbaru tapi juga dari berbagai daerah lainnya.
“Disinyalir datangnya masyarakat dari luar daerah tersebut melihat postingan status WA ataupun medsos dikarenakan air yang ada di irigasi tersebut bersih dan jernih pascabanjir sehingga banyak yang menggunakannya untuk berenang dan sebagian anak muda nongkrong di sekitar di tempat tersebut hingga terjadi kerumunan,” terang Andri, Rabu (3/3) malam.
Melihat hal ini, kata Andri, diambil lah langkah-langkah persuasif dan edukasi yang dilakukan secara sinergi dan bersama-sama dengan melaksanakan Ops Yustisi imbauan terkait protokol kesehatan dan bahaya penyebaran Covid-19 di lingkungan sekitar.
Juga menyosialisasikan kepada masyarakat yang berasal dari luar daerah bahwa lokasi tersebut bukanlah tempat wisata, dan tidak memiliki izin.
“Diharapkan tidak ada lagi kerumunan terjadi di lokasi tersebut dalam bentuk apapun,” tegas Kapolsek.
Andri juga menerangkan, pihak kepolisian bersama Muspika serta pihak terkait lainnya telah melaksanakan rapat di Kantor Kecamatan Liang Anggang membahas terkait wisata dadakan itu.
Dan hasil kesepakatannya, bahwa mulai Kamis (4/3/2021) akan dilakukan penutupan terhadap tempat wisata viral tersebut. Bukan hanya itu, juga akan dilakukan penjagaan dari Satgas Covid-19 tingkat kecamatan.
“Hal tersebut dilakukan untuk kebaikan dan kesehatan bersama guna menghindari potensi bahaya penyebaran Covid-19 di Kota Banjarbaru,” pungkasnya.