bakabar.com, BALIKPAPAN – Pusat perbelanjaan di Kalimantan Timur (Kaltim), akhirnya menerapkan aturan scan barcode PeduliLindungi untuk masuk ke dalam mal hari ini, Jumat (26/11).
Penerapan tersebut secara resmi di buka oleh Wali Kota Balikpapan di Plaza Balikpapan bersama Asosiasi Pengelolaan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kaltim.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Masud, mengatakan penerapan ini berdampak positif pada peningkatan vaksinasi di daerah setempat. Sebab mereka yang belum divaksin tidak akan diizinkan masuk ke dalam mal, sehingga masyarakat akan melakukan vaksinasi.
“Semua mal yang ada di Balikpapan hari ini sudah diterapkan sistem ini. Kita yakin karena hampir 95 persen warga kota Balikpapan juga sudah divaksin. Kita berharap yang belum, dengan diadakannya launching di mal-mal terkait PeduliLindungi tentunya juga menyampaikan pesan kepada warga kita yang belum di vaksin untuk di vaksin,” katanya.
Sementara itu Ketua APPBI Kaltim, Aries Adriyanto mengatakan bahwa pihaknya telah memasang 11 titik scan barcode di pintu masuk maupun pintu keluar. Serta terdapat 10 titik scan barcode yang terpasang di Balikpapan Trade Center (BTC).
“Untuk teknisnya kita dari aplikasi PeduliLindungi kalau di scan nanti akan ada muncul tanda. Kalau warna hijau itu berarti vaksin dua kali, kuning satu kali, merah belum pernah di vaksin, kalau hitam itu dia terpapar Covid,” ungkapnya.
Untuk pengunjung yang belum divaksin lantaran sedang mengalami sakit, wajib menunjukkan surat keterangan sakit dari dokter. Termasuk untuk anak-anak di bawah umur 12 tahun, masih diperbolehkan masuk, namun harus didampingi orang tuanya.
“Untuk anak-anak di bawah umur 12 tahun itu sudah boleh, asal dengan orangtuanya dan orangtuanya sudah divaksin,” tuturnya.
Aries mengatakan untuk wilayah Kaltim sendiri terdapat 12 mal yang telah menerapkan sistem scan barcode PeduliLindungi. Di mana Balikpapan sendiri terdapat 7 mal, dan 5 mal di Samarinda.
“Untuk di Kaltim baik Balikpapan dan Samarinda sudah terdaftar semua. Jadi dari bulan Oktober sudah kami daftarkan semua ke Kemenkes. Mal di Kaltim ada 12, di Balikpapan ada 7 dan di Samarinda ada 5 mal,” pungkasnya.