bakabar.com, BANJARMASIN – Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalsel menjadi pelabuhan terpadat kedua setelah Pelabuhan Kumai di Kalteng.
Saat arus mudik lebaran 2019 baru tadi, yang hilir-mudik di sana mencapai 20 ribu penumpang.
“Posisi pertama ditempati oleh Pelabuhan Kumai, Kalteng dengan 30 ribu penumpang,” jelas CEO PT Pelindo III Banjarmasin Boy Robyanto, Jumat (14/6) pagi.
Jumlah tersebut kemungkinan besar terus bertambah, seiring pertumbuhan penumpang arus balik mudik.
Pelindo sendiri akan terus mengawal arus balik lebaran hingga H+15 Idul Fitri 1440 Hijriah.
“Setelah itu, tak ada pengawalan lagi terkait arus balik lebaran,” ucap dia.
Di Trisakti, kata Boy, puncak arus balik lebaran 2019 terjadi pada H+3 dan H+4. Evaluasi pelayanan arus mudik dan balik tahun ini berkenaan dengan ketersediaan kapal.
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi, kata dia, telah memerintahkan kepada PT Pelni untuk menyediakan kapal premium.
“Dihararapkan kapal premium itu bisa menarik penumpang pesawat,” tutupnya.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Banjarmasin memprediksi arus balik Lebaran baru tadi berjalan lancar. KSOP memperkirakan tak ada potensi gelombang tinggi atau di atas satu meter.
"Sampai saat ini gelombang masih aman dan cukup baik, tidak terlalu tinggi, masih bisa diantisipasi," ujar Kepala KSOP Kelas 1 Banjarmasin Bambang Gunawan, kepada awak media, Kamis siang.
Seperti diketahui, bahwa fenomena cuaca yang berubah-ubah bisa berdampak terhadap gelombang tinggi di tengah laut.
Diakuinya, memang keadaan gelombang yang tak menentu setiap harinya, namun belum tergolong membahayakan.
"Saya juga selalu konfirmasi ke BMKG, tentang keadaan cuaca, kondisi alam dan keadaan gelombang. Tetapi sejauh ini masih dalam keadaan normal untuk keberangkatan kapal," tutupnya.
Baca Juga: Tanggapan Penumpang di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Pasca Mudik Lebaran
Baca Juga: Kapolda Kalsel Cek Kesiapan Arus Mudik Pelabuhan Trisakti
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Fariz Fadhillah