Info Kesehatan

Moonbin ASTRO Diduga Stroke, Benarkah Bisa Meninggal saat Tidur?

Kabar angin masih menyelimuti kepergian Moonbin ASTRO. Salah satunya, terkait alasan tewasnya sang idol, yang diduga disebabkan stroke

Featured-Image
Moonbin Astro Meninggal Dunia

bakabar.com, JAKARTA - Kabar angin masih menyelimuti kepergian Moonbin ASTRO yang ditemukan meninggal di rumahnya pada Rabu (19/4) lalu. Salah satunya, terkait alasan tewasnya sang idol, yang diduga disebabkan stroke.

Kabar tersebut bermula dari cuitan seorang penggemar dengan akun @torky_mero di Twitter. “Menurut pernyataan keluarga Moonbin, dia meninggal karena stroke,” demikianlah klaimnya, dikutip Minggu (23/4).

Sang penggemar juga mengatakan Moonbin memang mengalami masalah kesehatan selama beberapa waktu terakhir. Member ASTRO itu disebut menderita tekanan darah tinggi dan masalah jantung.

Meski kabar ini belum dikonfirmasi, tak sedikit penggemar yang mempercayainya. Mereka bahkan merasionalisasikan alasan ini dengan berbagai gelagat Moonbin yang menunjukkan dirinya tengah menderita.

Konser di Bangkok, Thailand, pada Senin (20/3) menjadi salah satu momen di mana Moonbin terlihat menahan rasa sakit. Sang idol bahkan mengaku, “Aku tak merasa sehat sekarang. [...] Aku akan sembuh satu demi satu, dan membuat AROHA bahagia.”

Moonbin juga tidak jarang terlihat mengalami mimisan dalam siaran langsung ASTRO. Tak cuma itu, sang idol sering terlihat kesakitan di bagian perutnya, pun terkadang tampak sulit bernapas.

Malahan, tak sedikit penggemar ASTRO asal Indonesia yang menyamakan kasus Moonbin dengan kepergian suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sinclair. “Bisa aja kasusnya sama kek Ashraf suaminya BCL,” cuit salah seorang warganet.

Terlepas dari benar atau tidaknya Moonbin mengalami stroke, gangguan ini memang dapat menyebabkan kematian. Lantas, benarkah penderitanya berpotensi meninggal saat tertidur?

Risiko Kematian Lebih Tinggi

Profesor Bedah Saraf dari Stanford University, Han Seunggu, menyebut stroke saat tidur bisa lebih cepat memicu kematian ketimbang saat penderita terjaga. Ini dikarenakan ketika terlelap, pasien tak bisa meminta pertolongan dini.

“Orang yang mengalami stroke saat tidur berisiko kematian karena mereka tidak mendapatkan pertolongan dini. Sayangnya, tak diketahui berapa banyak orang meninggal dalam tidur setiap tahun,” ujarnya, dikutip dari Healthline.

Stroke sendiri merupakan kondisi darurat medis yang perlu penanganan medis cepat lagi tepat. Kalau tak memperoleh pertolongan yang demikian, penderitanya tak cuma berpotensi meninggal, tetapi juga bisa mengalami kerusakan otak dan cacat permanen.

Sayang, masih banyak orang di sekitar pasien stroke yang tak menyadari tanda-tanda penyakit itu kambuh saat tidur. Karena itulah, mereka baru mendatangi rumah sakit usai terbangun dalam beragam kondisi, seperti lumpuh dan cadel.

Pada penderita stroke iskemik, mereka bakal diberikan obat pengencer darah alias penghilang gumpalan darah di otak. Ini mesti diberikan kepada pasien selang tiga jam pertama usai terjadi serangan stroke.

Gejala Stroke saat Tidur

Stroke berpotensi menyebabkan kematian kalau terlambat ditangani. Karena itu, penting untuk mengetahui apa saja ciri-ciri stroke saat tidur. Penderita gangguan ini baru dapat mengeluhkan gejala yang dia alami itu ketika sudah bangun.

Adapun beberapa gejala stroke yang muncul saat tidur, antara lain lengan dan tungkai terasa lemah atau susah digerakkan, wajah kaku, sulit bicara, pusing, pandangan kabur, tak mampu menahan kencing, tiba-tiba mengompol, kebingungan, serta sulit diajak komunikasi.

Jika anggota keluarga atau orang terdekat Anda mengeluhkan tanda-tanda yang demikian, segeralah mencari pertolongan medis.

Editor


Komentar
Banner
Banner