DPRD Barut

Momentum Hari Pahlawan; Sampingkan Perbedaan, Junjung Sikap Teloransi

apahabar.com, MUARA TEWEH – Hari Pahlawan hendaknya dijadikan momentum untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan dengan menjaga persatuan…

Featured-Image
Sastra Jaya (dasi merah) bersama Bupati, Wakil Bupati, Kapolres Barito Utara dan Dandim 1013 Muara Teweh saat di Makam Pahlawan, Rabu (10/11). Foto-istimewa

bakabar.com, MUARA TEWEH – Hari Pahlawan hendaknya dijadikan momentum untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan dengan menjaga persatuan dan kesatuan, mengesampingkan perbedaan, dan menjunjung tinggi sikap teloran. Hal ini dikatakan oleh legislator DPRD Barito Utara, Sastra Jaya, di sela peringatan Hari Pahlawan di halaman kantor Bupati Barito Utara jalan A. Yani, Rabu (10/11).

"Hari Pahlawan mengingatkan kita kembali bagaimana perjuangan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan kita, oleh karena itu kini saatnya untuk melanjutkan perjuangan tersebut," ujarnya.

Peringatan 10 Nopember berdasarkan pada peristiwa penting yakni pertempuran besar di Surabaya antara pasukan Republik Indonesia melawan tentara asing yang memakan korban cukup besar pula.

"Peristiwa ini memberi pelajaran moral bahwa warisan terbaik para pahlawan bangsa bukanlah politik ketakutan tapi politik harapan," kata Sastra Jaya.

Seberat apapun tantangan yang dihadapi dan keterbatasan yang ada harusnya tidak menyurutkan semangat perjuangan.

Perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan juga menunjukan bahwa betapa spirit perjuangan dan mental serta karakter kepahlawanan memiliki daya hidup yang luar biasa dalam menghadapi berbagai rintangan dan penderitaan.

Wakil Ketua II DPRD Barut ini menambahkan, Peringatan Hari Pahlawan harus mampu menggali apinya bukan abunya, karena semangat kepahlawanan adalah semangat persatuan yang bulat mutlak dengan tiada pengecualian sesuatu golongan atau lapisan .

"Semangat kepahlawanan adalah semangat membentuk dan membangun Negara," ucap Sastra Jaya.

Mengutip pernyataan Presiden Bung Karno, sambungnya, ada tiga fase revolusi bangsa dan dua fase telah dilalui dengan berhasil dan satu fase lagi menghadang. Indonesia telah melewati taraf physical Revolution dan taraf survival.

"Sekarang kita berada para taraf investment yaitu taraf menanamkan modal-modal dalam arti yang seluas-luasnya, investment of human skill, material investment dan mental investment."

Dalam pandangannya, investment keterampilan dan material amat penting, akan tetapi yang lebih penting adalah mental investmet.

"Karena investasi keterampilan dan material tidak bisa menjadi dasar persatuan dan kemakmuran bersama tanda didasari investment mental, tanpa kekayaan mental," tandasnya.



Komentar
Banner
Banner