bakabar.com, JAKARTA- Perayaan Iduladha 2023 membawa berkah bagi pedagang eceran yang menjual berbagai perlengkapan untuk membuat sate. Hal ini diakui oleh, Sarwono pedagang kelontong di Pasar Jangkrik, Jakarta Timur, Jumat (30/6). Dua minggu sebelum Iduladha, ia telah menyetok bahan-bahan untuk membuat sate, di antaranya arang, tusukan, kecap, dan kacang goreng.
Untuk arang batok kelapa, ia menjual harga ecerannya Rp10 ribu untuk 3 kantong. Per kantongnya beratnya 250 gram, ia jual Rp3 ribu. Selama tiga hari terakhir, Sarwono mengaku berhasil menjual 350 kantong arang batok kelapa.
"Kalau dilihat, arang ini jauh lebih laku daripada Iduladha tahun kemarin, tiap tahun kalau Iduladha saya borong arang di Jatinegara, di pabriknya langsung," ujarnya saat ditemui bakabar.com, di Pasar Jangkrik, Jakarta, Jumat (30/6).
Sedangkan untuk tusuk sate kayu, Sarwono menjualnya seharga Rp5 ribu dengan isi 100 tusuk. Untuk tusuk sate, ia mengaku tak mendapatkan kenaikan omzet signifikan seperti menjual arang.
Baca Juga: Libur Iduladha, Palangka Raya Perketat Pengawasan Objek Wisata
"Kalau tusuk sate nggak banyak, pas hari kemarin saja laku 10 paket aja, perpaket isinya 100 tusuk, karena nggak semua daging korban disate," ujarnya.
Sama halnya dengan kacang goreng, ia mengaku tidak menyetok bahan yang dijadikan bumbu sate. Kacang goreng tak banyak laku, karena rata-rata warga menggunakan bumbu kecap saja saat membuat sate.
"Kacang goreng omzetnya nggak jauh dari hari biasa, mas, kalau kecap omzetnya naik dua kali lipat" ujarnya.
Selain itu, untuk bahan bumbu sate seperti bawang merah, tomat, dan cabe omzetnya naik signifikan. Hal itu diakui oleh Rahma, penjual sayuran di Pasar Jangkrik. Menurutnya, penjualan bawang merah mengalami kenaikan omzet signifikan. Saat ini harga eceran bawang merah di Pasar Jangkrik Rp50 ribu per kilogram.
Baca Juga: Per 1 Juli 2023, Informasi Harga Pangan Bisa Diakses di Website BI
"Bawang merah yang laku pas Idulaha ini, mas. Lumayan mahal sekarang harganya, tapi laku, pagi ini udah hampir satu karung laku, isinya 50 kg," ujarnya.
Untuk cabe rawit merah dan hijau juga mengalami kenaikan omzet. Harga cabe hijau ia jual Rp45 ribu per kilo, sedangkan rawit merah Rp50 ribu per kilo.
"Cabe lumayan omzetnya, dua kali lipat lakunya, mungkin pas liburan juga, jadi banyak yang masak-masak," tutupnya.