bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengungkapkan Indonesia turut andil dalam upaya mengatasi krisis pangan dan energi dunia saat ini.
Hal tersebut disampaikannya tentang dinamika dan tren peluang, serta tantangan dalam pasar minyak sawit dunia pada pertemuan tingkat menteri CPOPC ke-10, di Nusa Dua Bali (19/7).
Pertemuan tingkat menteri Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC), membahas dinamika dan tren peluang serta tantangan dalam pasar minyak nabati global, PTM mendukung upaya CPOPC membantu Honduras dalam mengatasi kerusakan perkebunan kelapa sawit akibat badai yang terjadi pada 2020.
"Indonesia dan Malaysia pun bersepakat untuk mendorong penggunaan peningkatan penggunaan biofuel tentu dengan studi dan persiapan yang di lakukan oleh masing-masing negara," kata Airlangga dalam siaran Youtube Perekonomian RI.
Sebagai sumber energi alternatif, Indonesia dan Malaysia sepakat bahwa vegetable oil menjadi solusi akan ketergantungan penggunaan minyak fosil.
Kedua menteri menyampaikan dukungannya untuk sepakat melakukan promosi bagi minyak sawit dan perlu di manfaatkan secara baik guna meyakinkan dunia atas manfaat-manfaat yang dapat diperoleh minyak sawit.
"Dan kebetulan dengan situasi saat sekarang, harga dari pada biofuel dan kelapa sawit harganya dekat. Itu salah satu yang mengurangi ketergantungan akan fosil fuel, itu adalah biofuel. Sehingga itu adalah momentum untuk mengurangi ketergantungan terhadap fosil fuel dengan meningkatkan penggunaan biofuel," pungkasnya. (Resti)