Kalteng

Miliki Navigasi Tangani Covid-19, Letjen Doni Apresiasi Kalteng

apahabar.com, PALANGKA RAYA – Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo memberikan…

Featured-Image
Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo memberikan arahan kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Palangka Raya. Foto-Istimewa

bakabar.com, PALANGKA RAYA – Ketua Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo memberikan arahan kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Palangka Raya, Kamis (9/7).

Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya terlihat ikut mendampingi.

Dalam kesempatan itu Doni memberikan apresiasi kepada Pemprov Kalteng dan Pemkot Palangka Raya yang telah memiliki navigasi penanganan Covid-19.

Sebab tak hanya melibatkan pakar dan tim gugus saja, tapi juga tokoh masyarakat, budayawan dan agama.

“Dengan ini semua ini saya yakin Kota Palangka Raya dapat mampu mengendalikan Covid-19,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat ini,

Menurutnya, dengan pendekatan berbasis budaya akan lebih cepat membuat masyarakat sadar untuk meningkatkan disiplin.

Pasalnya tidak ada kepastian kapan Covid-19 akan berakhir dan karena obatnya belum ada.

Oleh sebab itu harus betul-betul disiplin mentaati perintah kesehatan. Jika ini dilakukan, setidaknya bisa menghindari terpapar Covid-19.

Angka kematian di Indonesia cukup tinggi. Tetapi saat ini masih belum ada obat khusus Covid-19.

Kalau masyarakat sudah memahaminya, ia yakin, jumlah terpapar makin berkurang dan yang positif segera pulih.

Inilah yang perlu dipahami. Karena obat terbaik adalah kemampuan dalam menghadapi masalah dan meningkatkan imunitas tubuh

“Kenali masalahnya dan temukan solusinya. Yakni 4 sehat 5 sempurna. Gabungan dari protokol kesehatan,” ujarnya.

Dirinya juga berharap agar para penyintas Covid-19, yang saat ini sembuh, bisa berbagi pengalaman kepada masyarakat, bagaimana dapat sembuh dari virus ini.

Ia meminta agar setiap daerah hendaknya dapat mengangkat kearifan lokal ataupun keunggulan daerah, yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Contohnya ikan gabus. Berkaca dari orangtua dulu yang menggunakan cara tradisional untuk pengobatan pasca melahirkan karena memiliki kandungan albumin yang tinggi.

“Pinang dan sirih, juga bagian yang bisa meningkatkan imunitas. Keyakinan kita apa yang menjadi sesuatu keunggulan daerah bisa membangkitkan percaya diri,” imbuhnya.

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner