Religi

Meski Corona Mewabah, Masjid Tersibuk di London Tetap Buka

apahabar.com, LONDON – Azan berkumandang di aula masjid tersibuk di London,  Masjid London Timur (East London…

Featured-Image
Masjid London Timur (East London Mosque)/foto-thearabweekly.com

bakabar.com, LONDON - Azan berkumandang di aula masjid tersibuk di London, Masjid London Timur (East London Mosque) , Selasa pagi (17/3). Masjid tersebut tetap dibuka untuk umum, meski pemerintah setempat telah mengimbau agar warga London menghindari kontak sosial.

Pada hari biasa, sekitar 10 ribu jamaah dari seluruh London Timur menghadiri bangunan Whitechapel ini untuk melaksanakan shalat wajib.

Meski terbuka untuk umum, pihak pengurus masjid membijaksanai proses peribadatan yang dilakukan. Semisal memotong durasi waktu peribadatan menjadi lebih pendek. Demi melindungi jemaah yang berskala besar dan lanjut usia dari Covid-19.

Jemaah juga diminta segera pulang dan tidak berkumpul setelah melaksanakan shalat. Namun, masjid masih memberikan ruang bagi jemaah yang ingin beribadah sendirian.

Meskipun Islam mengajarkan shalat berjamaah menuai pahala yang lebih banyak, masjid meminta umat Muslim London Timur melakukan shalat isya di rumah. Jemaah juga diminta melakukan wudhu di rumah. Karpet untuk shalat yang berada di masjid dibersihkan lebih sering.

Imam Syaikh Mohammed Mahmoud minggu lalu memberikan nasihat kepada jemaah untuk tidak panik dan percaya pada Allah. Meski begitu, ia juga menyebut untuk menjaga diri, harus beriringan dengan mengambil langkah-langkah yang masuk akal. Staf dan pengunjung menjelaskan mengapa masjid tetap terbuka untuk saat ini dan apa yang diharapkan dari umat Muslim di masa perjuangan kolektif.

Kepala Aset dan Fasilitas, Assad Jaman, memiliki tugas mengawasi tiga ruang doa, pusat pengunjung, sekolah, dan rumah perawatan yang membentuk kompleks besar di Commercial Road, Whitechapel. Selain para pengunjung yang mengikuti protokol mencuci tangan, ia menjelaskan jadwal pembersihan telah ditingkatkan di aula-aula tempat jamaah shalat dan menyentuhkan kepala dan tangan mereka ke karpet.

Orang-orang yang lebih tua didorong duduk di kursi-kursi yang berjajar di sisi kiri aula utama. Titik-titik di mana orang-orang bersentuhan dengan karpet suci disemprot dengan bahan kimia setiap usai shalat berjemaah.

Assad juga baru saja membeli 150 kain katun untuk digunakan sebagai tikar doa darurat yang dapat dicetak ulang. Hal ini dilakukan untuk membatasi virus yang menyebar di karpet tebal yang biasa mereka gunakan.

Dia telah mempertimbangkan mendorong jemaah membawa sajadah mereka sendiri. Tetapi ia menyadari keputusan ini akan menyebabkan orang-orang membawa pulang kuman dari sajadah tersebut.

Masjid saat ini mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni memotong durasi shalat Jumat, yang biasanya diikuti 7.000 umat, menjadi hanya 15 menit. Masjid juga membatasi waktu yang bisa dihabiskan anggota masyarakat di gedung itu.

“Idenya adalah menghindari orang tidak datang lebih awal, berkumpul lebih awal, atau tinggal di sini lebih lama dari yang seharusnya,” ujar Assad dikutip dari Republika yang melansir dariMy London News,Rabu (18/3).

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner