bakabar.com, BANJARMASIN - Aksi seorang oknum BPK yang memecahkan kaca mobil sesama relawan di Banjarmasin disayangkan banyak pihak.
Aksi pemecahan kaca tersebut bermula saat peristiwa kebakaran melanda Jalan Gubernur Soebarjo, Basirih Banjarmasin Barat, Jumat (3/2) jelang malam.
Akibat kejadian itu, kaca bagian belakang pikap pecah. Tangki mesin pompa milik relawan tersebut penyok akibat ulah oknum BPK yang kerap disapa 'Engok' tersebut.
Baca Juga: Aksi Oknum BPK Banjarmasin Meresahkan, Pecahkan Kaca Mobil BPK Anemar
Seakan tak puas, ia juga menonjok seorang pengemudi BPK Anemar. Ditemui terpisah, Arul pembina BPK Anemar tak bisa menyembunyikan raut kekecewaannya.
"Akibat ulahnya nama korps relawan tercederai," jelasnya kepada bakabar.com.
Relawan yang tergabung dalam BPK, kata dia, padahal punya visi dan misi kemanusiaan yang sama.
"Kami tak mengerti juga kenapa pelaku marah dan merusak armada kami," jelasnya.
Baca Juga: Kecewa Tabrakan Armada Pemadam Milik Pemkot Banjarmasin, Dewan: Apa Bedanya dengan BPK Swasta?
"Versi dia katanya ketika armada kami mendahului unitnya membuat rombongan dia berbahaya."
Kronologis
Insiden pemecahan kaca terjadi ketika mobil damkar itu sedang menuju lokasi kejadian melewati Jalan Lingkar Dalam Selatan, Banjarmasin Selatan.
Kedua rombongan lalu bertemu tak jauh dari persimpangan Jalan Gerilya Banjarmasin Selatan. Posisi mobil BPK Anbes berada tepat di depan mereka, bersama dua BPK lainnya yang melaju.
Saat itu kondisi lajur sepi, pengemudi mencoba untuk mendahului. Sejurus itu pula rombongan BPK di belakangnya ikut mendahului.
"Di depan armada kami sudah ada BPK lain dan mereka mendahului mobil itu. Sopir kami juga ikut mendahului. Menurut kami tak salah," ucapnya.
Usai didahului sang sopir terlihat tancap gas dan terlihat sengaja menabrak bagian belakang armada Anemar.
Baca Juga: BRAKKK! Armada BPK Tabrak Pemotor di Banjarmasin, Dua Koma
Puncaknya, sampai di dekat TKP mereka hanya kebagian parkir di atas Jembatan Basirih arah menuju Trisakti. Tak lama setelah itu, armada Anbes datang. Si sopir langsung menabrakkan armadanya ke buritan BPK mereka.
"Kami kaget, oknum itu keluar marah-marah. Kami minta penjelasan tetapi dia tak mau tahu. Kami sikapi baik saja," jelasnya.
"Kalau ada kerusakan atau tersenggol biar kita urus dan diganti. Kami cek tidak ada apa-apa, dan memang tidak ada tersenggol ketika didahului itu, saya duduk di belakang," tegasnya.
Farid, personel dari BPK Perintis pun ikut menyesalkan insiden tersebut. "Sangat disayangkan, kita mengejar ke lokasi untuk membantu memadamkan api, bukan mencari masalah tapi mencari pahala, namanya saja bersosial bukan sebaliknya seperti itu," tambah Farid.
Dikonfirmasi, Ketua RT 3 Mardi mengaku yang bersangkutan bukan lagi termasuk dalam kepengurusan BPK Anbes Pulau Laut. Mardi pun mengatakan bahwa posisi ketua BPK sedang bekerja di luar daerah. "Satu bulan sekali baru pulang."
