bakabar.com, JAKARTA – Dalam struktur kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 di bawah Rais Aam Miftachul Akhyar dan Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf, terdapat sederet kader sejumlah partai politik.
Salah satu yang menyita perhatian publik adalah masuknya nama politikus PDIP Mardani H Maming sebagai Bendahara Umum PBNU. Mardani menjadi nama baru di lingkaran elite PBNU.
Sebab, selama ini Mardani dikenal sebagai pengusaha dengan menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Tak hanya itu, Maming sempat menjabat sebagai Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan selama dua periode 2010-2015 dan 2016-2018.
Politikus PDIP lain yang tergabung dalam jajaran PBNU yakni Nasyirul Falah Amru. Nasyirul diberikan amanah sebagai salah satu Ketua tanfidzyah PBNU. Nasyirul pernah bergabung dalam kepengurusan PBNU periode 2015-2020 sebagai Bendahara.
Nasyirul kini tercatat sebagai anggota DPR RI fraksi PDIP. Ia juga tercatat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi), salah satu organisasi sayap PDIP.
Lalu, politikus kawakan Partai Golkar Nusron Wahid juga kembali bergabung dalam struktur PBNU 2022-2027. Nusron kini duduk sebagai Wakil Ketua Umum. Kepengurusan PBNU periode 2015-2021 lalu Nusron menjabat sebagai salah satu Ketua PBNU.
Tak berhenti di situ, Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga kader PPP, Taj Yasin Maimoen juga masuk dalam jajaran PBNU sebagai salah satu anggota A’wan. Taj Yasin merupakan putra dari ulama kharismatik NU, almarhum Maimoen Zubair.
Taj Yasin selama ini dikenal sebagai kader PPP. Taj Yasin bahkan diketahui sempat berniat maju sebagai calon Ketum PPP di Muktamar PPP 2020 lalu.
Kader PPP lainnya yang masuk jajaran PBNU saat ini adalah Mustofa Aqil Siradj. Adik dari Mantan Ketum PBNU Said Aqil Siradj itu mendapatkan amanah sebagai Rais syuriah PBNU. Mustofa yang juga ulama NU itu kini masih menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah DPP PPP 2019-2024.
Terdapat pula politikus PKB, Dipo Nusantara Pua Upa juga masuk dalam jajaran Bendahara PBNU di bawah kepemimpinan Yahya Staquf. Dipo masih tercatat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi PKB saat ini. Dipo juga sempat menjabat sebagai Bendahara PBNU di periode sebelumnya.
Tak hanya itu, Ketua Dewan Syuro PKB,Dimyati Rois juga kembali masuk dalam jajaran Mustasyar PBNU.
Yahya Staquf turut mengakui bahwa kepengurusan PBNU saat ini turut mengakomodasi pihak yang memiliki latar belakang partai politik tertentu. Ia menegaskan upaya itu sebagai instrumen kontrol satu sama lain untuk tetap menjaga jarak NU dari kepentingan politik.
“Supaya dalam kepengurusan nanti bisa saling kontrol untuk saling jaga agar jarak NU dari berbagai pihak politik tetap sama satu sama lain,” kata Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (12/1).