Apahabar.com, MAGELANG - Ribuan pelajar SD, SMP dan sanggar seni membawakan Tari Kuntulan khas Magelang. Pemandangan itu terlihat di Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark, Minggu (16/7).
Tarian kolosal yang dibawakan digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang. Untuk nguri-uri atau melestarikan kesenian tradisional.
Kepala Disdikbud Kota Magelang, Imam Baihaqi menuturkan, pentas seni ini menghidupkan tiap sudut di Kota Magelang. Agar semakin ramai.
"Terlebih, ini hari libur terakhir, besok mereka sudah kembali ke rutinitas sekolah," kata kepada bakabar.com.
Baca Juga: Segarnya Berenang di Gumuk Kali Mudal, Hidden Gem Magelang
Aktivitas ini sekaligus menggeliatkan ekonomi kreatif di Kota Magelang. Dengan meningkatkan kepedulian para siswa terhadap kesenian.
Pentas seni kolosal ini, kata dia, akan dilakukan secara berkelanjutan. Pihaknya juga menggandeng komunitas maupun sanggar seni di Kota Magelang. Agar memberikan wadah kepada mereka untuk unjuk gigi.
"Kesenian maju, UMKM bergeliat, masyarakat sejahtera," ucapnya.
Pegiat kesenian Kota Magelang, Arif Maryono menuturkan, Tari Kuntulan adalah salah satu kesenian khas Magelang. Kata dia perlu untuk dilestarikan.
"Tarian ini memiliki sejarah panjang sejak jaman Diponegoro, untuk kamuflase saat perang sekaligus syiar Islam. Sudah jarang dibawakan apalagi oleh anak-anak," tuturnya.
Baca Juga: Johannes Van Der Steur, Pejuang Kemanusiaan Masa Penjajahan Magelang
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz menyebut tari kolosal adalah media tepat untuk melestarikan budaya di wilayahnya.
"Semoga para siswa di Kota Magelang dapat lebih mencintai budaya yang ada di kotanya sendiri, dibanding budaya luar," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Aziz, kegiatan tersebut sengaja digelar di Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark. Tujuannya untuk mendongkrak wisatawan.
"Anak-anak juga merasa senang di sini, lebih aman dan banyak wahananya" jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama TKL Ecopark, Arif Taat Ujiyanto juga turut berkomentar. Kata dia, selama musim libur, kawasan ini mengalami peningkatan pengunjung yang cukup signifikan.
Baca Juga: Magelang Punya Candi Asu, Alternatif Wisata Selain Borobudur
"Salah satu puncaknya saat akhir pekan, termasuk hari ini karena ada tari kolosal, mencapai ribuan pengunjung," bebernya.
Taat menuturkan, jika TKL Ecopark ramai pengunjung, maka para pedagang dan UMKM yang berjualan di sekitarnya turut mengalami kenaikan pendapatan.
"Jadi, pariwisata TKL Ecopark bisa turut mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar," pungkasnya.