Wisata Tersembunyi

Segarnya Berenang di Gumuk Kali Mudal, Hidden Gem Magelang

Mudal Kali Gumuk. Air sungainya jernih berwarna biru, bahkan tanaman di dalamnya bisa dilihat dari permukaan. Segar sekali untuk berenang.

Featured-Image
Kali Gumuk Mudal (Apahabar.com/Arimbihp)

Apahabar.com, MAGELANG - Gemericik air. Pepohonan rindang. Angin sejuk. Suasana ini menyapa pengunjung saat memasuki Dusun Treko, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Di sana ada hidden gem.

Di dusun itu, ada wisata alam yang sempat viral karena keindahannya. Yakni Mudal Kali Gumuk. Air sungainya jernih berwarna biru, bahkan tanaman di dalamnya bisa dilihat dari permukaan. Segar sekali untuk berenang.

"Kalau sungainya jelas alami. Sudah ada sejak saya belum lahir, tetapi baru populer sekitar 2019-2020 saat Covid-19," kata warga Treko, Sutiyo (40) saat ditemui Minggu (16/7).

Baca Juga: Magelang Punya Candi Asu, Alternatif Wisata Selain Borobudur

Sutiyo menuturkan, awalnya, Mudal Kali Gumuk viral karena unggahan di sosial media dan YouTuber seorang traveler.

"Dulu ada sekali yang mengambil gambar, warung-warung ini belum ada, setelah itu besoknya langsung full padat pengunjung," ujarnya.

Menurut Sutiyo, sebelum menjadi destinasi wisata, awalnya, Mudal Kali Gumuk dijadikan sumber air warga setempat.

"Karena saking jernihnya, ini pompa warga nyedotnya langsung dari sungai ini, dan tidak pernah kering, tapi juga tidak deras alirannya, memang cocok untuk berenang," ucap Sutiyo.

Baca Juga: Situs Candi Lumbung Magelang Bakal Dipindah

Ketenaran Mudal Kali Gumuk juga terdengar oleh sejumlah politisi dan tokoh negara hingga datang mengunjungi lokasi tersebut.

"Ada Airlangga Hartarto, Bupati Magelang, beberapa politisi juga, tapi tidak hafal namanya," tutur Sutiyo yang sehari-hari juga berjualan di Mudal Kali Gumuk.

Melihat semakin banyaknya pengunjung, warga setempatpun berinisiatif untuk membuat warung-warung yang menyediakan aneka makanan ringan.

"Tetapi dengan catatan, kami menerapkan berangkat bersih pulang harus bersih juga, karena sayang sungainya kalau sampai tercemari sampah," kata dia.

Baca Juga: Menengok Pameran Lukisan Seniman Legendaris Nasirun di Museum OHD

Hingga saat ini, sudah terdapat 4 warga setempat yang membuka warung di sekitar Mudal Kali Gumuk dan menjual teh, gorengan dan makanan ringan, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 15.000.

"Biaya masuk sampai saat ini masih sukarela, kami hanya menggunakannya untuk operasional kebersihan dan kas warga, dikelola warga, untuk warga juga," ujarnya.

Saat musim liburan, Sutiyo mengatakan, jumlah pengunjung yang datang bisa lebih dari 500 orang dalam sehari.

"Dari luar kota sampai luar negeri, ada turis mancanegara dari Inggris dan Austria yang singgah sebelum atau sesudah dari Borobudur, mereka berenang di sini," katanya.

Baca Juga: Johannes Van Der Steur, Pejuang Kemanusiaan Masa Penjajahan Magelang

Bagi wisatawan yang ingin merasakan kesegaran di Mudal Kali Gumuk, bisa datang pukul 06.00 hingga 17.00 WIB menggunakan kendaraan pribadi.

Sebab, tidak ada transportasi umum yang melalui jalan terdekat dari wilayah Mudal Kali Gumuk dan sekitarya.

"Ada parkiran yang cukup untuk motor maupun mobil, biaya sukarela," tuturnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner