bakabar.com, JAKARTA - Perkembangan ekonomi di Nusantara dilakukan oleh banyak etnis dengan melandaskannya pada sikap kekeluargaan, solidaritas sosial dan kearifan lokal maupun agama. Konsep itu dipopulerkan dengan sebutan Nusantaranomics.
Nusantaranomics, merupakan model pendekatan ekonomi politik heterodoks ala Indonesia yang memiliki kemiripan karakteristik dengan konsep ekonomi solidaritas (The Solidarity Economy).
Baca Juga: Andalkan Lokal, Nusantaranomics Bisa Dongkrak Ekonomi 8 Persen
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Prof Didin S Damanhuri menilai pembiayaan partai politik melalui APBN rawan menjadi bancakan korupsi secara sistematis dan terstruktur.
Ia mengatakan terdapat sejumlah upaya pengalihan sumber daya yang dilakukan dalam bentuk lain dan terselubung untuk kepentingan kelompok dan memperbesar penyelewengan uang negara yang akan sulit dipertanggungjawabkan.