bakabar.com, JAKARTA - Pembangunan Institut Riset Kelautan di Pangandaran dan Morotai yang dijadwalkan selesai dalam waktu dekat, membuat Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunjungi Pusat Ilmiah Monaco guna mempelajarinya sebagai referensi pembangunan.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Susi dan rombongan delegasi RI diterima oleh Presiden Pusat Ilmiah Monaco, Patrick. Mereka berdiskusi mengenai perkembangan penangkapan ikan ilegal dan kondisi terumbu karang Indonesia.
“Terumbu karang Indonesia saat ini tengah menghadapi ancaman. Tak hanya di Indonesia, di dunia pada umumnya jumlah terumbu karang terus menurun drastis akibat global warming, penangkapan ikan ilegal, dan kegiatan merusak manusia lainnya,” ungkap Susi.
Untuk itu, ujar dia, berbagai pihak harus memperhatikan beragam hal tersebut.
Baca Juga :Panglima TNI Lepas Jenazah Sertu Handoko ke Sorong
Selain itu, Susi juga mengajak semua peneliti untuk ikut menyelamatkan terumbu karang dunia.
Selanjutnya, rombongan melakukan studi lanjutan dengan melihat-lihat fasilitas yang tersedia di Pusat Ilmiah Monaco didampingi peneliti Biologi Laut, Didier Zocolla.
Di hari yang sama, rombongan juga bertemu dengan Honorary Consul RI untuk Monaco, Mahmoud Shaker Al-Abood guna membahas peluang dan hubungan kerja sama kedua negara di bidang kelautan dan perikanan dan hal terkait lainnya.
Menteri Susi dalam kunjungannya di Monaco didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Brahmantya Satyamurti Poerwadi dan Duta Besar (Dubes) Indonesia Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Perancis merangkap Andora dan Monaco, Letjen (Purn) Hotmangaradja MP Pandjaitan.
Sumber: Antara
Editor: Muhammad Bulkini