bakabar.com, BANJARMASIN - Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya optimis Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan mampu mendapatkan predikat sebagai Unesco Global Geopark (UGG).
Hal itu disampaikannya setelah melakukan kunjungan kerja sejak 12 Agustus lalu dengan mengamati langsung ke beberapa lokasi wisata di Kalsel.
Baca Juga: Menengok PersiapanWarga Meratus HST untuk HUT RI
"Saya yakin kita bisa menjadikan Kalsel sebagai destinasi utama wisata pegunungan. Kalsel punya banyak sekali dan salah satunya adalah pegunungan meratus," ucap Arief kepada awak media usai perayaan Hari Jadi Kalsel ke 69, di Warung Paman Birin Taman 0 Km, Rabu (14/8) siang.
Untuk mendukung terwujudnya hal tersebut, pihak kementrian ujarnya akan membentuk tim khusus yang nantinya akan mengajukan proposal kepada UNESCO.
"Segera, tim saya juga sudah ada di sini tetapi akan saya buat tim khusus untuk membantu atau mendukung pegunungan meratus sebagai Unesco Global Geopark," ujarnya.
Arief berjanji akan membantu dan mendukung proses perjalanan Pegunungan Meratus untuk menuju UGG nantinya. Ia menambahkan, ini dapat menjadi media promosi yang bagus untuk Kalsel di mata nasional hingga dunia.
"Mata dunia akan tertuju ke Kalsel, orang-orang akan tahu bahwa Kalsel telah mengusulkan site nya sebagai Global Geopark," tuturnya
Sehari sebelumnya pada rapat koordinasi destinasi pariwisata se Kalsel di Hotel Best Western Banjarmasin, Arief juga mengatakan hal yang sama. Ada beberapa hal yang ia sampaikan diantaranya menawarkan Pegunungan Meratus menjadi taraf internasional, mempercepat akses bandara internasional dan menyediakan amenitas atau akomodasi bagi wisatawan.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel sekaligus Kepala UPT Geopark Nasional Pegunungan Meratus, Nurul Fajar Desira menyampaikan Pemprov Kalsel sudah menargetkan status UGG pada 2020 mendatang.
"Di dalam perencanaan kita, paling cepat akan diajukan 2020, paling lambat di 2021," ungkapnya.
Untuk menuju di tingkat internasional ungkapnya memerlukan persiapan yang tidak sedikit. Mulai dari menyiapkan sumber daya manusia, pengelolaan geosite-geosite yang tersedia.
"Geosite yang terbentang di pegunungan meratus ini ada 70 lebih. Kita harus benahi satu persatu secara bertahap," sebutnya.
Pengelolaan secara professional ujarnya tidak hanya tugas pemerintah namun juga melibatkan masyarakat setempat dan kelompok-kelompok sadar wisata. Kemudian hasilnya nanti juga harus menjadi kesejahteraan masyarakat bersama.
Baca Juga: Menpar Ingin Pegunungan Meratus Jadi Geopark Internasional UNESCO
Reporter: Musnita Sari
Editor: Syarif