Sport

Menpora Minta Maaf Bendera Merah Putih Tak Berkibar di Piala Thomas 2020

apahabar.com, BANJARMASIN – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta maaf atas insiden pelarangan pengibaran…

Featured-Image
Bendera PBSI menggantikan Merah Putih dalam upacara penghormatan pemenang untuk Indonesia yang menjuarai Piala Thomas 2020. Foto: Vidio

bakabar.com, BANJARMASIN – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali meminta maaf atas insiden pelarangan pengibaran bendera merah putih saat acara seremoni juara tim Indonesia di Piala Thomas 2020.

Sebagaimana diketahui, tim Indonesia berhasil menjadi kampiun Piala Thomas 2020. Pasukan Merah Putih menang atas tim China dengan skor 3-0.

Namun miris saat seremoni penyerahan medali dan piala, bendera Merah Putih dilarang berkibar. Alhasil bendera Merah Putih digantikan logo PBSI.

Hal ini harus diterima tim Indonesia karena Indonesia sedang menerima hukuman dari Badan Antidoping Dunia (WADA) karena Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dianggap tak patuh menjalankan program anti-doping.

Tentu hal ini sangat disayangkan karena untuk meraih gelar juara ini perlu penantian panjang selama 19 tahun.

Terkait insiden ini, Menpora Zainudin Amali akhirnya melontarkan permohonan maaf.

Baginya insiden ini membuat kebahagiaan yang dirasakan tim Indonesia menjadi berkurang.

“Saya mohon maaf terhadap kejadian di mana kita semua jadi tak enak dan tak nyaman. Harusnya kita menikmati kegembiraan menjuarai Piala Thomas, trofi ini kembali setelah hampir dua dekade. Kebahagiaan kita berkurang,” kata Menpora Zainudin Amali seperti dinukil bakabar.com dari IndoSport, Senin (18/10) sore.

“Atas dasar itu, selain LADI minta maaf, saya juga minta maaf kepada seluruh rakyat indonesia. Kami akan serius menangani ini,” sambungnya.

Sebagai respons dari sanksi WADA, Kemenpora bersama NOC Indonesia dan LADI telah menggelar rapat.

Ke depannya akan dibentuk tim khusus agar sanksi WADA bisa segera dicabut.

Sebelumnya diberitakan bahwa Indonesia bersama Korea Utara dan Thailand dinyatakan tidak patuh oleh Badan Antidoping Dunia (WADA), sehingga dijatuhi sanksi.

Salah satu sanksinya adalah atlet dari tiga negara tersebut masih diizinkan turun di kejuaraan regional, kontinental, dan dunia, namun tidak bisa mengibarkan bendera nasional mereka selain di olimpiade.



Komentar
Banner
Banner