Nasional

Menparekraf Sandiaga Uno: Parawisata Bali Siap Dibuka Oktober 2021

apahabar.com, JAKARTA – Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno berencana akan membuka…

Featured-Image
Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno. Foto-Kemenparekraf via iNews,id

bakabar.com, JAKARTA – Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno berencana akan membuka parawisata Bali pada Oktober mendatang.

Menparekraf Sandiaga Uno berharap pembukaan sektor parawisata Bali dapat membuka kembali peluang usaha dan lapangan kerja yang sempat terdampak pandemi selama hampir dua tahun belakangan.

Sandiaga Uno mengaku telah mencatat sejumlah masukan yang akan dibawanya dalam Rapat Koordinasi Tingkat Menteri pada 30 September mendatang.

Rapat tersebut Sandiaga bilang menjadi ruang untuk memutuskan langkah selanjutnya untuk membuka kembali parawisata Bali.

“Tadi dari masukan yang disampaikan oleh Pak wagub dan seluruh pemangku kepentingan dapat Kami laporkan bahwa kondisi di Bali sudah menunjukkan situasi yang kondusif,” jelas Menparekraf Sandiaga Uno dalam Rapat Koordinasi Pembukaan Bali di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, Kabupaten Badung, Bali, seperti dilansir CNN Indonesia, Minggu (26/9).

“Dan langkah persiapan ini sudah memasuki tahap akhir, sesuai dengan arahan dari Bapak Luhut bahwa kita akan lakukan persiapan untuk bulan Oktober,” ungkapnya.

Hal selanjutnya adalah kesiapan dari segi protokol kesehatan akan terus ditingkatkan.

Sehingga situasi covid-19 menjadi lebih terkendali lewat integrasi aplikasi Peduli Lindungi.

Terakhir adalah penyiapan paket-paket wisata adaptasi, karena kita akan memulai uji coba pembukaan pariwisata Bali.

Sehingga paket wisata adaptasi, seperti paket wisata vaksin booster, paket wisata adaptasi yang berkaitan dengan perluasan Green Zone, yakni Sanur, Nusa Dua dan Ubud.

Disambut Baik Gubernur

Keputusan tersebut disambut baik Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati. Merujuk hal tersebut, dirinya mengaku akan mengajak masyarakat, termasuk para pelaku parekraf Bali untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat dan disiplin.

“Kita tetap memantau, memonitor dan meningkatkan kewaspadaan di lapangan. Namun demikian kita berharap bahwa ada plan A-plan B-plan C,” ungkapnya.

Dirinya menekankan pembahasan tidak hanya semata dibuka atau tidaknya pembukaan pariwisata Bali.

Tetapi lebih menekankan cakupan wilayah yang akan dibuka merujuk status penanganan covid-19. “Kalau keadaannya kurang baik, seberapa kita bisa buka sampai kemungkinan terburuk pun kita sudah pertimbangkan,” ungkap pria yang akrab disapa Cok Ace itu.

“Jadi tidak persoalan dibuka atau ditutup itu saja, tapi ada level-level yang kita jajaki, baik menyangkut objek-objek, baik itu menyangkut tempat-empat karantina, baik menyangkut akomodasi di mana mereka (wisatawan) nanti akan tinggal,” paparnya.



Komentar
Banner
Banner