bakabar.com, BANJARMASIN - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meminta Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, untuk menyelisik kasus penyakit gagal ginjal akut.
Hal itu untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana terkait kasus tersebut.
Muhadjir mengatakan, pengusutan ini telah diputuskan dalam koordinasi bersama Menteri Kesehatan, Menteri Perdagangan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kita sudah mendapatkan masukan dari semua pihak, dan tadi malam saya terus langsung telepon ke Pak Kapolri supaya kasus gagal ginjal akut ini diusut. Untuk ditelaah kemungkinan ada tidaknya tindak pidana," ucap Muhadjir seperti dilansir bakabar.com dari Republika, Minggu (23/10) pagi.
Muhadjir menilai, pengusutan ini berdasarkan data sementara adanya bahan baku impor. Sehingga, perlu diusut tuntas terkait data tersebut.
"Ini harus kita lakukan karena berdasarkan data awal, ini adalah bahan baku impor dari sebuah negara yang sekarang negaranya justru tidak kena. Tetapi kenapa justru negara yang mengimpor kok kena," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini terdapat tiga negara yang terkena gagal ginjal akut, salah satunya Indonesia. Bahkan sudah ada ratusan lebih yang meninggal dunia.
Muhadjir menegaskan, pihaknya meminta diselisik hingga ke hulu terkait dari mana asal bahan baku, bagaimana prosesnya masuk ke Indonesia, terdistribusi ke mana saja, dan apa saja produknya.
"Itu harus kita selisik semua. Kita harapkan dalam waktu yang tidak lama, kita bisa menetapkan status apakah memang ada pelanggaran atau ada tindak pidana atau tidak," tegasnya.
Hal ini menurutnya, sangat penting dilakukan karena yang terdampak adalah anak-anak di bawah umur. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk sementara waktu tidak menggunakan obat sirop apapun.
Mengingat, kata Muhadjir, anak-anak merupakan sumber daya manusia masa depan yang sangat berharga.
Meski ada yang sembuh, belum diketahui bagaimana dampak ke depannya.
Sehingga ia meminta ada penindakan tegas jika ditemukan pelanggaran.
"Karena ini adalah serangan di bagian organ yang paling vital yaitu ginjal. Oleh karena itu, kita tidak ingin ini terulang kembali kasus ini. Dan untuk obat ada list sekitan ratus jenis obat dari sekian ribu jenis obat sirop, saya mengimbau masyarakat lebih baik hindari semua obat berbentuk sirup kecuali resep dokter," pungkasnya.