bakabar.com, JAKARTA - Warga Pulau Setunak yang merupakan pulau terpencil di Provinsi Kepulauan Riau terus berupaya meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai cara.
Selama ini warga Pulau Setunak hanya mengandalkan pasokan sayur dari Desa Gemuruh. Untuk membeli kebutuhan sehari-hari, warga Pulau Setunak harus menyeberang menggunakan perahu ke pasar atau warung di Desa Gemuruh yang letaknya berseberangan.
Hal itu diamini Aisyah, warga Pulau Setunak. Menurutnya kebutuhan sayuran selalu didapatkan dari desa lain yang membutuhkan biaya tinggidan waktu yang lebih banyak.
"Untuk kebutuhan sayuran bagi keluarga, harus belanja dan menyeberang ke desa sebelah, selain butuh biaya juga waktu," ungkapnya.
Baca Juga: Perkuat Ketahanan Pangan, BUMN Dukung Operasional Pabrik Pupuk PT PIM
Kini, warga tak perlu lagi menyeberang jauh-jauh, karena PT Timah Tbk telah mengembangkan program pertanian hidroponik di Pulau Setunak untuk meningkatkan ketahanan pangan warga.
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Siahaan, di Pangkalpinang, Kamis (16/2) mengatakan kemandirian ekonomi masyarakat menjadi perhatian perusahaan.
"Kami berharap program ini dapat memandirikan ekonomi warga dan mereka tidak perlu lagi jauh-jauh ke luar pulau membeli kebutuhan sayur mayurnya," ujarnya.
Dia juga mengatakan pengembangan program pertanian hidroponik, selain untuk peningkatan ekonomi keluarga dan pemenuhan ketahanan pangan, juga membantu pemerintah daerah dalam menekan angka kemiskinan di pulau terpencil.
Baca Juga: Ancaman Resesi Global 2023, Kalteng Perkuat Ketahanan Pangan
"Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan kebutuhan sayuran dari luar pulau, karena hasil pertanian sayur mayur warga yang terbatas," ujarnya.
Sementara bagi Aisyah, kehadiran hidroponik telah mampu mengurangi ketergantungan kebutuhan sayuran warga dari luar Pulau Setunak.
"Kami sangat terbantu dan para ibu-ibu di pulau ini sangat semangat untuk bertanam bayam, sawi, cabai, dan lainnya secara hidroponik ini," ungkapnya.