Sport

Menilik Rekam Jejak Kepemimpinan Arema FC: Kini Ditinggal Gilang Juragan 99

Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 resmi mengumumkan undur diri jabatannya sebagai Presiden Arema FC, pada SAbtu (29/10).

Featured-Image
Gilang Widya Pramana. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 resmi undur diri jabatannya sebagai Presiden Arema FC, pada Sabtu (29/10).

Langkah yang dibuat oleh pebisnis kondang tersebut disinyalir buntut dari tragedi Kanjuruhan yang menelan setidaknya 135 korban jiwa.

"Saya memutuskan untuk istirahat, rehat dari dunia sepak bola," ujar Gilang dilansir dari Suara, Sabtu (29/10).

Kepergian Gilang dari kursi presiden Arema FC menandai silih bergantinya kepemimpinan tim tersebut.

Kini, kursi kepemimpinan Arema FC kosong dan menanti sosok lainnya untuk membersamai tim berjuluk Singo Edan itu.

Simak kilas balik rekam jejak kepemimpinan Arema FC dari sejak berdiri hingga kini.

Lucky Zaenal - 1987

Lucky Zaenal tercatat sebagai orang pertama yang memegang kepemimpinan Arema FC. Lucky merupakan putra mantan Gubernur Papua, Mayor Jenderal TNI (Purn) Acub Zaenal.

Kala itu, Acub mendorong agar anaknya tergerak untuk memimpin Arema FC di masa-masa muda tim tersebut.

Lucky sontak memenuhi saran ayahnya meski Arema FC kala itu dilanda masalah finansial. Tak tergoyahkan dengan isu tersebut, Lucky tetap bersikeras mencari sponsor dan pendanaan agar Tim Singo Edan masih berkesempatan berlaga di lapangan hijau.

Prestasi Arema FC di bawah komando Lucky Zaenal salah satunya adalah menjadi juara Galatama musim 1992/1993.

PT Bentoel dan Darjoto Setiawan - 2003

Masalah finansial yang mendera Arema FC lambat laun kembali lagi. Lucky Zaenal kemudian memutar otak agar tim kesayangannya tersebut masih dapat berlaga.

Akhirnya, Lucky memutuskan untuk memberikan manajerial Arema FC ke PT. Bentoel pada 2003.

Estafet kepemimpinan Arema FC akhirnya diteruskan ke sosok Darjoto Setiawan sebagai direktur tim dan perlahan kembali membangkitkan Singo Edan dari 'mati surinya'.

Arema FC di bawah manajerial PT Bentoel juga kembali berprestasi dan menjuarai Piala Indonesia secara berturut-turut pada tahun 2005 dan 2006.

Konsorsium PT Arema Indonesia - 2009

PT Bentoel akhirnya 'dibeli' oleh BAT (British American Tobacco) dan tak lagi memutuskan untuk berkiprah di dunia sepak bola.

Akhirnya, Arema FC berada di tangan Konsorsium PT Arema Indonesia pada 2010.

Kepemimpinan Konsorsium PT Arema Indonesia menjadi sebuah 'kejatuhan' bagi tim Arema FC. Sebab kala itu, terjadi sebuah perpecahan internal yang berebut untuk aktif di Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL).

Meski demikian, Arema FC tetap menjuarai beberapa liga di bawah kondisi konflik internal.

Baca Juga: Resmi, Bos Juragan 99 Mundur dari Presiden Arema FC

HALAMAN
12
Editor


Komentar
Banner
Banner