Kalsel

Mengorek Keberhasilan Kota Batu dan Malang Tingkatkan Kualitas Guru

apahabar.com, BANJARMASIN – Upaya meningkatkan kemampuan guru terus dilakukan. Sebagai bentuk kepedulian soal pendidikan, Komisi IV…

Featured-Image
Kunjungan kerja Komisi IV DPRD Banjarmasin ke Kota Batu, Senin (16/12). Foto- istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Upaya meningkatkan kemampuan guru terus dilakukan. Sebagai bentuk kepedulian soal pendidikan, Komisi IV DPRD Banjarmasin pun menggali ilmu ke Kota Batu dan Malang, Jawa Timur.

Ditekankan Ketua Komisi IV DPRD Banjarmasin, Matnor Ali, jika Banjarmasin ingin memperbaiki kualitas sumber daya guru, maka harus mencontoh Kota Malang dan Kota Batu.

Sebagaimana diketahui, ucap Matnor, Kota Malang merupakan kota berpredikat kota pelajar terbaik kedua setelah Jogjakarta, hingga patut dicontoh demi peningkatan kualitas pendidikan.

“Ini terkait pemetaan tentang kualitas pendidikan, di mana kedua kota tersebut memiliki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sehingga kita bisa belajar dari dua kota tersebut,” ujarnya, Rabu (18/12).

Bahkan ia menyebut, kedua kota tersebut memiliki tim penilai khusus bagi peningkatan SDM guru, hingga harus diberikan tunjangan yang tinggi.

“Ternyata tidak hanya guru tetap, tapi juga ada untuk guru tidak tetap, cukup besar didapat bagi guru yang memang dinilai dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya,” tutur Matnor Ali saat Komisi IV melakukan kunjungan kerja kepada ke dua kota tersebut, baru-baru tadi.

“Karena kualitas pendidikan yang diberikan guru tersebut bisa dilihat nyata dengan keberhasilan muridnya,” imbuhnya.

Matnor menjelaskan, komitmen dua kota tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat dilihat pula dengan alokasi anggaran pendidikan yang melebihi 20 persen pada APBD.

“Memang untuk APBD Kota Malang itu lebih Rp2 triliun, sedangkan APBD daerah kita kan sekitar Rp1,7 triliun. Tapi ini bukan harus menjadi halangan untuk memberikan kesejahteraan guru, khususnya yang profesinya tidak tetap, di mana honor nya jauh di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP),” paparnya.

Diterangkan Matnor, dua kota tadi bahkan tidak ada guru tidak tetap yang hanya mendapat honor Rp 300 ribu per bulannya, seperti yang ada di daerah Banjarmasin. “Di sana gaji guru tidak tetap saja rata-rata Rp2 juta lebih,” jelasnya.

Memang, Matnor menilai, tidak semua guru di Banjarmasin mendapat honor di bawah Rp 500 ribu. Karena ribuan guru honorer yang tercatat atau memiliki SK Pemkot Banjarmasin ada pula digaji lebih Rp1 juta per bulan.

“Kita di komisi IV kemarin itu saat pembahasan anggaran menyetujui adanya kenaikan tahun 2020 ini, tapi angkanya memang masih kecil, sekitar Rp 100 ribu, semoga dengan upaya nanti kita bisa tingkatkan maksimal, bahkan bisa UMP,” yakinnya.

Matnor mengungkap, bahwa pendidikan adalah fokus pihaknya di komisi IV untuk jadi perhatian, selain juga kesehatan, hingga hasil kunjungan kerja ke Malang dan Kota Batu ini akan pihaknya coba bicarakan dengan pemerintah kota.

“Kita harap perjuangan ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan di daerah kita kedepannya,” pungkasnya.

Baca Juga:Penetapan KEK di Mekar Putih Kotabaru Masuk Finalisasi

Baca Juga:Menunggu dari Pagi, Ratusan Pelajar Kecewa Tak Sempat Disalami Jokowi

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner