bakabar.com, MARTAPURA - Tak ada resep pakem dalam pembuatan bubur Asyura, warga Komplek Pangeran Antasari (Kompas) Martapura, Kabupaten Banjar mengutamakan rasa yang enak dalam membuat bubur di momen 10 Muharram itu.
Diketahui, selain berpuasa sunah, momen 10 Muharam tiap tahun Hijriah diramaikan dengan tradisi membikin bubur Asyura, khususnya di Kalimantan Selatan. Kuliner bulan Muharam ini seakan menjadi menu wajib saban tahun.
Diolah secara bergotong royong dalam suatu desa atau komplek, bubur Asyura dibikin dengan porsi sangat besar, sebab setelahnya akan dibagikan kepada warga.
Dalam pembuatannya, beda tempat beda resep dan bahan. Bahkan ada yang mengumpulkan sampai 41 macam bahan.
"Kalau kami untuk bahan bubur Asyura tidak sampai 41 macam, namun yang penting rasanya enak dimakan," ujar Ahmad Riswendy, juru masak di Kompas, Martapura.
Ia mengakui, resep bubur Asyura tersebut merupakan hasil kreasi yang sudah saban tahun menjadi resep andalan.
Saat dipersilakan untuk mencicipi, rasanya gurih serta sangat balance dengan rasa daging sapi, meskipun secara tekstur saat digigit tidak ada daging sapi.
Secara rasa dan aroma, sedikit mirip dengan nasi samin khas timur tengah. Namun bedanya di sini terdapat aromatic khas rempah-rempah Indonesia.
Kepada bakabar.com, ia mengungkapkan bahan resep rahasianya. Secara umum terdapat 6 bahan, yakni beras, santan, kaldu olahan dari sumsum iga sapi, bumbu nasi samin, bumbu kering, serta sayuran.
"Kalau beras kami memakai Siam Mayang. Karena bahan utamanya adalah beras, jadi kualitas beras sangat menentukan rasa, dan hari ini kami memasak 25 liter," ujar Wendy.
Sedangkan bumbu rahasianya terdapat pada rempah kering yang jumlahnya ada 11 macam. Masing-masing: kapulaga, cengkih, bunga sisir, lada, ketumbar, adas manis, jintan, kaskas, biji pala, daun ganti/geganti, dan kayu manis.
Dan yang tak kalah penting adalah tiga macam bawang-bawangan, yakni bawang merah, bawang putih, dan bawang Bombay.
"Kalau isi sayurannya itu bebas saja. Nah kebetulan kali ini kami hanya memasukkan sedikit saja sayuran, yaitu jagung, wartel, dan kacang tanah. Bagus juga menggunakan kacang polong supaya menambah warna hijau," terangnya.
Beralih ke tempat lain, yakni di Kampus Institut Agama Islam Darussalam Martapura yang lokasinya masih di Kompas, sekelompok mahasiswa yang tergabung di Sanggar Ar-Rumi juga membikin bubur Asyura. Dilihat dari resep pembuatannya kali ini lebih simpel.
Diungkapkan Abdul Hadi, Ketum Sanggar Ar-Rumi, bahan utamanya yaitu beras, bumbu sop, sayuran, dan tentunya air putih.
"Kalau bahan bumbunya menggunakan bumbu sop yang dijual di pasar. Untuk sayuran bebas saja, di sini ada wartel, kentang, kol, jagung, daun bawang, dan daun sop," ujar pria kerap disapa Duham ini.
Ditambahkannya, cara mengolahnya pun cukup sederhana, yaitu siapkan wajan dan masukkan air, beras, sekaligus bumbu sop. "Setelah mendekati matang baru dimasukkan sayuran yang sudah dipotong-potong tadi," tandasnya.