Sport

Mengintip Kolaborasi Bapak Anak Frans Sinatra dan Marshell di Persiba Balikpapan

apahabar.com, BALIKPAPAN – Setelah sempat terpisah, Frans Sinatra Huwae dan Gideon Marshell Clementino Huwae kembali tergabung…

Featured-Image
Frans Sinatra dan Marshell Huwae yang kembali bersama-sama membela Persiba Balikpapan. Foto: Istimewa

bakabar.com, BALIKPAPAN - Setelah sempat terpisah, Frans Sinatra Huwae dan Gideon Marshell Clementino Huwae kembali tergabung di Persiba Balikpapan. Sejumlah misi pun diusung duet bapak anak ini.

Persiba merupakan klub ketiga yang menggunakan jasa Frans dan Marshell, setelah Martapura FC dan PSCS Cilacap.

Marshell lebih dulu direkrut Persiba untuk memperkuat sektor gelandang. Disusul Frans yang dikontrak menjadi manajer teknis, berbarengan dengan penunjukan Ilham Romadhona sebagai pelatih.

Meski berstatus bapak, Frans tidak menganggap Marshell lebih istimewa dibandingkan pemain lain. Pun demikian Marshell yang tidak berharap lebih diutamakan.

“Kalau bertemu di rumah, biasanya kami memang membicarakan sepakbola selayaknya orang tua kepada anak. Namun kalau di lapangan, kami tetap profesional,” ungkap Frans Sinatra, Sabtu (23/7).

Frans juga kerap memberi wejangan agar Marshell selalu memberikan penampilan terbaik. Hanya penampilan terbaik yang membuat sang anak terpilih dalam skuat inti.

“Kalau memang punya prestasi, Marshell akan mendapat tempat. Namun kalau sebaliknya, berarti harus berusaha lebih keras lagi,” tegas Frans.

“Dalam latihan bersama pelatih, kami hanya memilih pemain terbaik untuk mendapat tempat. Tidak terdapat istilah anak, karena itu hanya berlaku di luar,” imbuh pria kelahiran Amuntai, Kalimantan Selatan ini.

Di sisi lain, Marshell juga tidak ingin dipandang lantaran jabatan sang ayah di Persiba. Hal ini sudah dipupuk sang pemain, ketika membela Martapura FC maupun PSCS Cilacap.

“Sebenarnya biasa saja. Semuanya profesional di lapangan dengan Papa sebagai direktur teknik, serta saya sebagai pemain,” papar Marshell.

“Kalau di luar lapangan, kami sama seperti bapak dengan anak yang lain. Pun kami sama-sama menjaga nama baik klub,” sambungnya.

Dalam banyak kesempatan, pria kelahiran 17 Juni 1992 tersebut memang selalu mendapat banyak pesan dari sang ayah. Pesan yang paling diingat adalah menjauhkan kepentingan pribadi.

“Saya selalu diingatkan bahwa nama klub lebih besar daripada pemain. Makanya kepentingan tim paling utama dibanding pribadi,” tegas Marshell.

Sekarang setelah berkolaborasi lagi, bapak dan anak itu pun menyatukan misi untuk mengantar Persiba kembali ke Liga 1.

Diketahui Persiba gagal promosi ke Liga 1. Mereka hanya sampai babak delapan besar Liga 2 musim 2021/2022, setelah dikandaskan RANS Cilegon FC.

Sekarang Si Beruang Madu akan kembali berusaha di Liga 2 musim 2022/2023 yang dijadwalkan bergulir Agustus atau September 2022.

“Persiba sejatinya merupakan klub mumpuni dan memiliki sejarah panjang di Liga Indonesia. Sangat disayangkan kalau klub sebesar Persiba masih berkiprah di Liga 2,” tukas Frans.

“Makanya kami datang untuk berusaha mengembalikan Persiba ke Liga 1. Kami berusaha cari pemain bagus dan mudahan mereka bisa memberikan yang terbaik pula untuk Persiba,” tandas legenda hidup Barito Putera ini.



Komentar
Banner
Banner