bakabar.com, JAKARTA – Indonesia menyimpan potensi besar jadi produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).
Selain punya cadangan nikel dan sumber daya lainnya, sederet investor jadi ngiler dan ingin masuk.
“Potensi Indonesia sebagai produsen kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sangatlah besar. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa investor asing yang telah menanamkan sahamnya untuk memproduksi KBLBB,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Public Launching KBLBB di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (17/12).
Potensi yang besar itu, lanjut dia, juga telah dilirik oleh banyak investor baik asing maupun dalam negeri.
Sejumlah investor asing yang dimaksud, diantaranya Hyundai, CATL dan LG Chem.
Mereka disebut sangat berminat untuk membangun industri baterai untuk kendaraan listrik di dalam negeri.
Bahkan Hyundai telah melakukan investasi untuk membangun basis kendaraan listrik di Indonesia; BYD, yang telah memulai penggunaan kendaraan bus listrik.
“Tesla juga sudah menyampaikan minat yang kuat untuk berinvestasi di Indonesia dan mereka akan melakukan kunjungan pada nanti tahun depan bulan Januari,” imbuh Luhut.
Sementara peminat dalam negeri, seperti industri kendaraan listrik sepeda motor listrik Gesits hingga bus listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa dan PT INKA (Persero).
Luhut menambahkan implementasi KBLBB diharapkan menjadi solusi kebutuhan transformasi energi yang akan mendorong pemulihan ekonomi ke depan, termasuk soal defisit neraca perdagangan akibat tingginya impor BBM.
Terlepas dari itu, Indonesia juga dinilai memiliki suplai energi listrik yang belum dioptimalkan penggunaannya.
Dengan sumber daya mineral yang melimpah diharapkan bisa menjadi faktor pendukung untuk mendorong peningkatan investasi di sektor otomotif.
“Seluruh kekayaan alam ini harus dapat kita satukan dalam semangat menciptakan nilai tambah bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari global supply chain (rantai pasok global) baik untuk industri baterai maupun industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,” kata Luhut.
Senada, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan industri kendaraan listrik.
Pasalnya, teknologi dan komponen yang digunakan jauh lebih sederhana dibandingkan kendaraan konvensional.
“Ini kesempatan besar bagi industri otomotif di dalam negeri. Selain itu kita punya potensi untuk memproduksi baterai yang didukung dengan cadangan mineral nikel yang cukup besar sebagai bahan baku,” katanya.
Saat ini telah dibentuk Indonesia Battery Holding (IBH) yang merupakan gabungan dari beberapa BUMN yaitu MIND ID, PT Pertamina, PT PLN, dan PT Aneka Tambang yang nantinya akan mengolah produk nikel dari hulu ke hilir hingga menjadi produk baterai kendaraan listrik.