Desmond Mahesa Tutup Usia

Mengenang Desmond Mahesa (2): Pelengkap 'Bintang' Banua, Lantang di Senayan

UCAPAN duka atas berpulangnya Desmond Mahesa memenuhi linimasa media sosial khususnya warga Kalimantan Selatan.

Featured-Image
Desmond Mahesa dalam suatu kesempatan dengan Pangeran Khairul Saleh. Foto: Pangeran untuk apahabar.com

bakabar.com, JAKARTA - Ucapan duka atas berpulangnya Desmond Mahesa mengalir deras tak hanya di jagat maya. Sejumlah rekan sejawatnya merasa begitu kehilangan. Kepergian politikus yang menempa karir sebagai aktivis 98 itu dianggap terlalu cepat. 

Desmond Mahesa meninggal dunia di Rumah Sakit Mayapada Jakarta pada Sabtu (25/6) sekitar pukul 04.00 WIB. Jasadnya telah dikebumikan bakda zuhur tadi di Karawang Bekasi. 

Tak hanya di Senayan, oleh rekan sejawatnya di Partai Gerindra, Desmond dikenang sebagai sosok yang luar biasa sekalipun dalam kondisi sakit.

"Sudah lama [sakitnya], tapi tidak tahu persis apa sakitnya," jelas Wakil Ketua Gerindra Kalsel, Ilham Noor kepada bakabar.com

Baca Juga: Mengenang Desmond Mahesa: Diculik Tahun 98, Lantang di Senayan

Kepergian Desmond turut mengejutkan Ganjar. Belakangan waktu gubernur Jawa Tengah tersebut sering melihat mantan koleganya di DPR RI itu terlihat kurang sehat.

Dalam beberapa kesempatan, Ganjar pun sering menanyakan kondisi kesehatan Desmond. "Saat itu saya sempat tanya, ‘Mas sampean kurang sehat? enggak apa-apa kok mas, oke-oke aja,” kata Ganjar ditemui di rumah duka Jalan Saco, Jakarta, Sabtu siang (24/6).

Ganjar mengenang Desmond sebagai sosok teman diskusi meski keduanya dari partai yang berbeda. "Beberapa kali dalam hal-hal yang berhubungan dengan Komisi III dan berhubungan dengan Jateng beliau selalu hadir," kenangnya.

Desmond dalam acara serasehan Gerindra Kalsel di Gambut Kabupaten Ganjar, baru tadi.
Desmond dalam acara serasehan Gerindra Kalsel di Gambut Kabupaten Ganjar, baru tadi. Foto: Ilham Noor untuk bakabar.com

Di DPR RI, hadirnya Desmond menambah daftar 'bintang' asal Kalimantan Selatan yang mengisi posisi pucuk pimpinan atau wakil ketua komisi.

"Almarhum adalah seorang politikus yang handal, beliau merintis karirnya dari bawah, orang yang gigih dan pekerja keras," jelas Pangeran Khairul Saleh kepada bakabar.com.

Serupa Desmond, Pangeran juga menjabat wakil ketua. Tepatnya di Komisi Hukum DPR RI. Keduanya sama-sama berdarah Banjar. 

Pangeran merupakan Sultan Banjar saat ini, sedang Desmond aktivis yang kemudian menjadi politisi dari Partai Gerindra.

Keduanya bisa berada di pucuk pimpinan badan legislatif tertinggi Tanah Air. Saat Pemilu 2019, Desmond maju dari daerah pemilihan berbeda. Yakni Dapil Banten II.

Kendati begitu, menurut Pangeran, Desmond tetap memiliki kontribusi besar untuk Banua. "Sebagai politikus beliau salah satu orang Banua [Kalsel] yang sukses di kancah nasional dan menjadi kebanggaan kita," jelas Pangeran.

Baca Juga: Mengenang Desmond Mahesa (3): Santun, Tak Diam Membiarkan Cela

Tak hanya Pangeran dan Desmond. Masih ada satu lagi wakil rakyat asal Kalimantan Selatan yang mengisi pucuk pimpinan di Senayan. Dia adalah Habib Abdurahman Bahasyim. Jabatannya wakil ketua Komite I DPD RI.  

Di mata Habib Banua, Desmond merupakan orang yang tegas dalam berpendirian. Jika sudah bersikap, pasti komit. Sosoknya juga siap membantu sahabatnya yang memerlukan bantuan.

"Terakhir ketemu di rumah beliau di Gambut, beliau mendorong saya untuk maju Pilwali Banjarmasin dan siap membantu," jelas Habib Banua. 

Di Senayan, Habib Banua melihat kiprah Desmond patut diacungi jempol. "Sebagai senior kiprah beliau sangat membanggakan dan menjadi motivasi bagi saya untuk bisa berkontribusi untuk bangsa dan negara di tingkat nasional," jelasnya.  

Suasana duka juga menyelimuti Gambut, Kabupaten Banjar, Kalsel, kediaman Desmond sekaligus basis Gerindra Kalsel. Di mata Ilham Noor, Wakil Ketua Gerindra Kalsel, Desmond merupakan sosok yang tegas dan penuh komitmen.

Ilham juga mengenang Desmond sebagai rekan sejawat yang murah ilmu dan wawasan. "Kami begitu kehilangan putra daerah yang sudah menasional, semoga ilmu dan kebaikannya menjadi ladang pahala beliau," jelasnya.

Kali terakhir, Ilham bertemu seniornya itu di acara sarasehan Gerindra Kalsel. Desmond masih terlihat menggebu-gebu. Walau dalam keadaan sakit dan tetap menjalani pengobatan, energinya seolah melebihi orang yang sehat.

"Beliau adalah inspirasi perjuangan, gabungan dari keberanian dan kecerdasan. Kepergiannya rasanya terlalu cepat. Kehilangan yang besar bagi kami, Partai Gerindra," jelasnya.

Pantauan bakabar.com, Prabowo Subianto terlihat ikut melayat ke rumah duka. Orang nomor satu di Gerindra itu lantas kembali memuji sosok Desmond yang konsisten dalam membesarkan partai.

"Dari awal, 15 tahun sosok aktivis ini sangat besar bekerja untuk membangun Gerindra. Saya sudah bertemu keluarganya menyampaikan belasungkawa. Mudah-mudahan mereka tabah," kata Prabowo sesuai melayat. 

Sekilas soal Desmond

Desmond
Desmond J. Mahesa. Foto: Detik.com

Sebelum menjadi politikus di Senayan, Desmond tumbuh besar di Sungai Tabuk dan Pasar Batuah. Sederet pekerjaan kasar pernah ia lakoni. Mulai dari kuli bangunan, cleaning service hingga menarik becak malam hari di sekitar Pasar Batuah. Semua dilakukannya untuk membiayai sekolah.

Namanya mulai dikenal publik saat menjadi aktivis pro-demokrasi dan menjadi korban penculikan pada tahun 1997-1998. Desmond mulai menjadi politikus dengan masuk Partai Gerindra. Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPR RI III sejak 2009 hingga sekarang. Teranyar, namanya kembali muncul setelah memarahi Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Hengki Haryadi terkait sengketa pengelolaan apartemen Graha Cempaka Mas.

Editor
Komentar
Banner
Banner