Rekomendasi Buku

Mengenali dan Menemukan Kekuatan Diri Lewat 5 Buku Self Improvement Ini

Sebuah pepatah menyebut hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Ungkapan demikian bukanlah perihal perbandingan cuaca kemarin dan hari ini.

Featured-Image
Ilustrasi Buku Self Improvement. Foto: Unsplash.

3. Berani Tidak Disukai

Buku Berani Tidak Disukai. Foto: Shofware.
Buku Berani Tidak Disukai. Foto: Shofware.

Salah satu rekomendasi buku self improvement ini memaparkan ajaran dari ahli filsuf Austria abad ke-19, Alfred Adler. Ajaran ini berisi bagaimana manusia sebaiknya menjalani hidupnya lewat percakapan antara seorang filsuf dan seorang pemuda.

Buku ini juga menjawab fenomena di Jepang yaitu mengisolasi diri di kamar atau ansos (anti sosial) hingga bertahun-tahun. Insecure atau terlalu memikirkan kata orang lain hingga membuat tak percaya diri menjadikan seseorang merasa tidak bahagia.

Terdiri dari lima bab, buku ini menjabarkan bagaimana belajar memahami tahapan dalam menentukan arah hidup, bebas dari belenggu trauma masa lalu, dan beban ekspektasi orang lain.

Sang penulis, Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga merumuskan pelajaran bagaimana memahami konsep memaafkan diri sendiri, mencintai diri, dan menyingkirkan hal-hal yang tidak penting dari pikiran.

4. Merawat Luka Batin

Buku Merawat Luka Batin. Foto: Bintang Mahayana.
Buku Merawat Luka Batin. Foto: Bintang Mahayana.

Luka batin bisa hadir tanpa Anda sadari, layaknya luka fisik, batin yang terluka juga harus dirawat dan disembuhkan. Sayangnya, tak banyak yang tahu bagaimana merawat luka batin. Salah satunya adalah dengan memiliki pola pikir yang tepat.

Dr. Jiemi Ardian, seorang psikiatri sekaligus penulis, membagikan ilmunya tentang kaitan luka batin dengan cara berpikir. Pola pikir yang selalu berpikir positif saja tidak cukup.

Melalui buku ini, ia mengajak Anda lebih mengenal depresi dan gangguan jiwa lainnya. Ia membahas lengkap mengenai depresi, baik dari definisi, penyebab, dampak, hingga penyembuhan.

Buku ini juga menyinggung tentang mitos-mitos tentang gangguan jiwa yang masih banyak dipercayai masyarakat. Lebih lanjut, Anda akan diajak untuk ikut menghadapi isu ini.

Selain itu, melalui karyanya, sang penulis mengajak terutama bagi mereka yang ingin lebih mengetahui penjelasan tentang depresi, mereka yang ingin mendampingi orang dengan depresi, atau para penyintas depresi.

5. Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan

Buku Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan. Foto: Tokopedia.
Buku Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan. Foto: Tokopedia.

Menyakitkan, Tapi Tak Seburuk yang Kupikirkan adalah buku self improvement karangan penulis Korea bernama Lee You-Jeong. Buku ini cocok untuk dibaca oleh Anda yang sedang menghadapi cobaan dan rintangan hidup.

Melalui bukunya, Lee You-Jeong mencoba menegaskan bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari hal-hal yang luar biasa ataupun keren. Terkadang, kebahagiaan bisa datang hanya dengan melihat pemandangan indah atau makan malam dengan orang-orang tercinta.

Editor


Komentar
Banner
Banner