Geliat UMKM

Mengenal Upanat, Sandal Khusus dari Daun Pandan untuk Naik ke Candi Borobudur

Berkunjung ke Candi Borobudur wajib menjalankan sejumlah protokol peraturan. Salah satu peraturan yang wajib ditaati yakni menggunakan sandal upanat ketika peng

Featured-Image
Basiyo pioner upanat untuk naik ke Candi Borobudur (Foto: apahabar.com/Arimbihp)

Basiyo yang awalnya hanya memiliki karyawan pun kini sudah menambah jumlah personil menjadi 8 orang yang masing-masing tugasnya yakni 5 mengelem sandal, 3 memotong kain dan 1 penjahit.

Para karyawan yang dipekerjakan Basiyo seluruhnya adalah warga Kecamatan Borobudur, dengan demikian, bisa dikatakan usaha yang didirikannya membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Jembatan Gantung Ngembik Magelang Masuk dalam Prioritas Pembangunan Nasional

Upanat buatan Basiyo dibentuk dalam berbagai ukuran mulai 36 hingga 44, mengingat pengunjung Candi Borobudur juga banyak yang berasal dari luar negeri dengan ukuran kaki 'jumbo'.

"Kalau turis asing Eropa biasanya 42-45, kami sudah menyediakan, untuk anak-anak tidak membuat karena jarang dipakai, biasanya mereka lebih pilih digendong," paparnya.

Kepada bakabar.com, Jumat (26/5), Basiyo sudah memiliki kesepakatan dengan pihak pengelola candi untuk tidak menjual upanat sendiri di rumah produksinya.

Warga Borobudur yang sedang membuat sandal upanat (Apahabar.com/Arimbihp)
Warga Borobudur yang sedang membuat sandal upanat (Apahabar.com/Arimbihp)

Sedangkan untuk produk sandal lain yang tidak berstampel upanat, seperti batik atau batok kelapa boleh di jual mandiri di rumah.

"Kalau ingin yang ada tulisannya upanat bisa langsung membeli sendiri ke Borobudur," sambungnya.

Sementara itu, menjelang Waisak 2023 yang rencananya akan digelar di Candi Borobudur pada Minggu (4/6) mendatang, Basiyo mengaku,dirinya mengalami kenaikan jumlah pesanan.

Baca Juga: Mencicipi Magelangan di Warung AA, Kedai Unik dengan Ratusan Cermin Antik

"Naik 20 hingga 50 persen, Waisak sudah jadi agenda tahunan, meskipun jumlahnya tidak sebanyak waktu libur lebaran dan tahun baru," ujarnya.

Pasalnya, saat Waisak, biasanya justru hanya pengunjung tertentu yang boleh naik ke Candi Borobudur.

"Pejabat dan tokoh masyarakat sudah banyak juga yang mampir dan membeli produk ini, seperti Presiden Jokowi, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, dan masih banyak lagi," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner