bakabar.com, BANJARBARU - Gempa beberapa kali mengguncang Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak Januari 2024. Penyebabnya adalah sesar atau patahan di Pegunungan Meratus.
Menukil laman pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi (PVMBG), sesar Meratus sendiri adalah sesar aktif yang berada di bagian selatan Kalimantan.
Sesar Meratus diperkirakan terbentuk sejak zaman pratersier atau zaman geologi sebelum zaman tersier (lebih dari 70 juta tahun yang lalu).
Baca Juga: Waspada Potensi Gempa Bumi Susulan di Kalsel Akibat Aktivitas Sesar Meratus
Baca Juga: Sejak Januari 2024, Kalsel Sudah Berkali-kali Diguncang Gempa
Namun kemudian sesar ini mengalami reaktivasi, sehingga tergolong sesar aktif dan berarah relatif di utara, timur laut, hingga selatan, dan barat daya dengan panjang mencapai 105 kilometer.
Dalam peta sumber dan bahaya gempa bumi nasional yang disusun Pusgen 2017, disebutkan bahwa sesar Meratus berpotensi memicu gempa bumi hingga 7 magnitudo.
Selain sesar Meratus, Kalimantan memiliki tiga zona sesar utama yang telah teridentifikasi, yakni Tarakan dan Mangkalihat. Namun secara umum, kondisi tektonik Kalimantan terdiri dari beberapa sesar.
