bakabar.com, BANJARBARU - Kedisiplinan adalah bagian penting dalam sebuah pekerjaan. Banyak orang sukses dalam karier karena memiliki sikap tersebut. Satu di antaranya Amico Balalembang. Di usia yang masih muda, dia dipercaya sebagai Kalapas Banjarbaru.
Amico Balalembang lahir di Kota Dili, sebuah kota di Timor Timur (sekarang Timur Leste) pada 18 April 1982.
Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Amico mengawali Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Timor Timur.
Setelah lulus SMP, karena kondisi keamanan di Timor Timur tidak memungkinkan, akhirnya orang tua memutuskan dirinya untuk melanjutkan SMA di Tana Toraja bersama adiknya.
Lulus sekolah SMA di Toraja, ia sempat bercita-cita menjadi sang perancang bangunan, yakni arsitek. Amico pun mendaftar kuliah melalui SMPTN waktu itu, dengan Fakultas Teknik jurusan arsitektur. Namun, ia tak lulus dalam ujian agar bisa masuk fakultas teknik tersebut.
“Akhirnya saya ikut orang tua, yang sebelumnya telah pindah kerja dari Timor Timur ke Lombok. Di sana saya ikut membantu orang sambil mikir-mikir mau nerusin sekolah atau kerja,” ujar Amico, Selasa (6/7).
Sembari membantu orang tua, kata dia, saat itu ada penerimaan Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP). Ia pun ikut mendaftar dan akhirnya lulus serta menimba ilmu di AKIP selama 4 tahun.
“Saya lulus di akademi itu pada 2004 sebagai Taruna AKIP,” akunya.
Lalu Amico ditempatkan di Lapas Kelas IIA Tarakan, Kalimantan Timur, sebagai Staf Regestrasi sembari melanjutkan pendidikan S1 Ilmu Hukum di Universitas Borneo.
“Dulu sebagai Staf Registrasi di Lapas Tarakan,” imbuhnya.
Berselang 4 tahun, ia lulus S1 jurusan hukum pada 2008. Karena disiplin dan selalu giat bekerja, dia kemudian dipercaya menduduki jabatan Kasubsi Regestrasi Lapas Kelas IIA Tarakan pada 2011.
Pada Tahun 2017, dirinya dipromosikan menjadi Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Kasi Binadik) di Lapas Kelas IIA Samarinda.
“3 tahun kemudian, saya diangkat menjadi Kasi Binadik,” imbuhnya.
Tak lama setelah itu, di tahun yang sama, ia dilantik sebagai Kepala Bapas (Kabapas) Kelas II Tarakan. Namun dirinya juga tidak begitu lama menjabat Kalapas Tarakan, dirinya dimutasi ke Kalimantan Selatan (Kalsel).
Di Kalsel, Amico menjabat sebagai Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Banjarbaru hingga saat ini.
Setelah bercerita sedikit riwayat hidup dan jenjang karirnya, Amico mengajak putra-putri terbaik Banua agar bergabung di Kementerian Hukum dan HAM.
“Di Kalsel, di butuhkan 53 orang untuk menjadi PNS di seluruh Lembaga Pemasyrakatan (Lapas) di Banua,” katanya.
Formasinya, yakni sebagai penjaga tahanan, antara lain untuk putra 52 dan putri 1 orang.
Kalapas bilang, untuk informasi lebih lengkap peserta dapat mengunjugi laman http://cpns.kemenkumham.go.id.