Inflasi Daerah

Menekan Inflasi, Mendagri: Jaga Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi

Mendagri Tito Karnavian menyampaikan pesan Presiden Jokowi kepada seluruh pemerintah daerah.

Featured-Image
Mendagri Tito Karnavian. FOTO/Dok. Kemendagri

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan pesan Presiden Jokowi kepada seluruh pemerintah daerah. Pesannya, agar tetap menjaga pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi.

Jokowi meminta seluruh pemerintah daerah fokus pada potensi-potensi krisis. Pemerintah di tingkat nasional maupun daerah juga diminta menjaga pendapatan agar sesuai target. Sehingga pertumbuhan ekonomi tetap positif di atas 5% di tengah tren ekonomi global masih dalam kondisi ketidak pastian.

"Bahkan Eropa itu 2 kuartal berturut-turut sudah minus di bawah persen, bahkan juga terjadi kerusuhan karena resesi ekonomi" ujar Tito saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara daring, Selasa (4/7).

Tito juga menjelaskan, berkat capaian positif ekonomi, Indonesia akhirnya naik kelas menjadi negara ekonomi menengah ke atas.

Baca Juga: Menkeu Minta Kementerian/Lembaga Belanja yang Kreatif dan Inovatif

Lebih lanjut, jelas Tito, upaya untuk menjaga tren positif ekonomi, harus memperkuat konsumsi rumah tangga, yang merupakan salah satu faktor penyumbang pertumbuhan ekonomi.

Konsumsi itu dapat didukung dengan memperbanyak peredaran uang di masyarakat melalui peningkatan realisasi belanja pemerintah, baik APBD maupun APBN.

"Realisasi belanja APBD ini harus ditingkatkan sesuai target, jangan dihabiskan numpuk di akhir tahun, supaya ada uang beredar," tegasnya.

Selain itu, pemda juga diimbau untuk aktif memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin. Baik bantuan berupa tunai maupun non tunai dengan anggaran yang dimiliki pemda.

Baca Juga: Jaga Inflasi, Pemerintah Bakal Perkuat Koordinasi Pusat dan Daerah

Ia menegaskan pemda bisa menggunakan mata anggaran bansos, belanja tidak terduga, dan dukungan dari tanggung jawab sosial perusahaan. Pemda juga bisa menggalang bantuan masyarakat, dimana yang mampu secara ekonomi bisa membantu yang tidak mampu.

"Selanjutnya, penggunaan produksi dalam negeri, belanja-belanja sebanyak mungkin dari dalam negeri, bukan produk luar negeri," tutupnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner