bakabar.com, BANJARBARU - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Banjarbaru kembali menggencarkan pasar murah sebagai langkah pengendalian inflasi sekaligus menjaga daya beli masyarakat.
Pasar murah idigelar di 20 kelurahan yang tersebar di 5 kecamatan. Kegiatan berlangsung sejak 17 hingga 28 November 2025 dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok bersubsidi.
Kasi Barang Pokok dan Barang Penting (Bapokting) Disdagperin Banjarbaru, Fitriyadi, mengatakan bahwa pasar murah menjadi wujud nyata kepedulian pemerintah untuk membantu warga menghadapi fluktuasi harga.
“Ini bagian dari mempererat hubungan pemerintah dengan masyarakat, sekaligus menjaga daya beli. Adapun pasar murah dilaksanakan di 5 kecamatan dan 20 kelurahan,” jelas Fitriyadi.
"Kegiatan telah berjalan di sejumlah titik, termasuk Kelurahan Landasan Ulin Timur dan Syamsudin Noor," sambungnya.
Pasar murah ini menawarkan potongan harga Rp5.000 per item yang mencakup beras, gula, minyak goreng, dan telur ayam.
Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama Pemkot Banjarbaru dengan Bulog dan KTI Telur, sehingga persediaan bahan pokok aman dan tersedia dalam jumlah cukup.
Manfaat pasar murah dirasakan langsung oleh warga. Salah seorang di antaranya adalah Mutia yang tinggal di Landasan Ulin Timur.
“Saya beli telur, minyak, dan gula di pasar murah. Harga yang dipatok lebih murah daripada di pasar,” ungkapnya.
Sejumlah komoditas seperti beras dijual seharga Rp51 ribu per 5 kilogram, gula 2 kilogram Rp25 ribu, minyak goreng 2 liter Rp28 ribu, dan telur ayam 2 kilogram atau satu rak seharga Rp52 ribu.
"Semuanya dibeli untuk kebutuhan di rumah sehari-hari saja. Tentunya kami berharap pemerintah bisa terus melaksanakan pasar murah untuk membantu masyarakat," tutup Mutia.









