Pangkas Rambut Legendaris

Mencoba Sensasi Ko Tang, Pangkas Rambut Legendaris di Jakarta

Salah satu yang legendaris dan tersohor adalah jasa pangkas rambut Ko Tang. Berdiri sejak tahun 1936.

Featured-Image
Pangkas Rambut Ko Tang (Apahabar.com/Arimbihp)

bakabar.com, JAKARTA - Deretan kios bernuansa merah itu terlihat ramai. Para pengunjung berlalu-lalang. Beberapa pegawai nampak sibuk melayani pembeli.

Tak hanya pedagang makanan, kompleks pertokoan yang dijuluki pecinannya warga Jakarta itu juga terdapat penjual jasa.

Salah satu yang legendaris dan tersohor adalah jasa pangkas rambut Ko Tang. Berdiri sejak tahun 1936.

Pangkas rambut ini didirikan Po Kien Tian. Salah satu keluarga Tionghioa yang terkena imbas peristiwa 30 September dan kerusuhan Mei 1998.

Pemangkas paling senior di Ko Tang, Apauw (70) coba bercerita. Nama tempat pangkas rambut itu diambil dari bahasa Tiongkok. Artinya high class atau berkelas.

"Ayah saya dulu juga pegawai di sini. Saya sendiri sudah menjadi tukang cukur di Ko Tang sejak usia 15 tahun," kata Apauw, Minggu (23/7).

Apauw yang kala itu sebenarnya masih ingin melanjutkan sekolah terpaksa memupus cita-citanya. Akibat Peristiwa Gerakan 30 September alias Gestok. Terjadi pada 1965-1966.

Gestok adalah peristiwa penculikan beberapa jenderal di kalangan Angkatan Darat. Disertai situasi politik yang mencekam.

Kala itu, pemerintah Orde Baru yang berkuasa tiga dekade melarang sekolah-sekolah Tionghoa beroperasi. Salah satunya adalah Tiong Hoa Hwee Koan. Kini bekas bangunannya dialihkan menjadi SMAN 19 Jakarta.

Apauw saat itu belum paham tentang kondisi politik negara. Ia terpaksa mengikuti keinginan orang tuanya untuk menjadi pemangkas rambut agar bisa menyambung hidup.

Mencukur Rambut Preman

Sebelum menjadi pemangkas rambut handal dan paling senior, Apauw mengawali karirnya dengan berguru pada Tjiang Wan. Dia adalah pemangkas Ko Tang paling tersohor pada zamannya.

"Saat pertama kali bekerja tidak langsung potong rambut. Hanya bersih-bersih, nanti kalau sepi, diajari teorinya," tutur Apauw.

Lama-lama, Apauw mulai memberanikan diri untuk praktek memangkas rambut. Kliennya adalah para preman yang kala itu banyak berada di kawasan Glodok.

"Saya yang motong, saya juga yang bayar, per kepala saya beri Rp500, ada lebih dari 20 orang," tuturnya.

Hari demi hari ia lalui. Dengan belajar tekun, hingga di tahun ke dua, tepatnya pada Desember 1969, Apauw resmi menjadi pemangkas rambut Ko Tang.

"Sudah mahir mencukur, kemudian ditambah harus belajar ilmu korek kuping dan cukur muka, karena itu layanan signature dari Ko Tang," tuturnya.

Lebih dari separuh usia Apauw diabdikan untuk Ko Tang. Namun tak sedikitpun ada keinginannya untuk berpindah pekerjaan.

Sebab, Ko Tang adalah titik balik kebangkitan Apauw usai putus sekolah. Juga saksi menghadapi sulitnya situasi politik kala itu.

"Tragedi Gestok, saya putus sekolah, tragedi meletusnya 1998 dan Glodok porak poranda, alat cukur habis dan rusak, semua pekerja sempat sembunyi di kolong meja, kios tutup beberapa saat," ujarnya.

Menjadi Langganan Pejabat Negara

Kata Apauw, pasang surut pangkas rambut Ko Tang terus berjalan. Juga pernah berada di puncak kejayaan.

"Setelah tragedi 98, pada 2002 ke atas, mulai kembali ramai, bahkan 10 kursi yang kami sediakan tidak pernah sepi sejak pagi," ujarnya.

Popularitas Ko Tang semakin terdongkrak kala Presiden RI, Joko Widodo yang kala itu masih jadi Wali Kota Solo mampir untuk bercukur.

"Dulu saya yang mencukur, agak ada groginya, tetapi Pak Jokowi memang ramah, tempat ini bawa hoki kata beliau," tuturnya. Semenjak itulah para pejabat publik mendatangi pangkas rambut Ko Tang.

"Ada Abraham Lunggana alias Haji Lulung, wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat,  mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, dan aktor kenamaan Chicco Jerikho dan Rio Dewanto, masih banyak lagi, terkadang saya malah tidak begitu hafal namanya, hanya wajahnya," rincinya.

Ada Jasa Membersihkan Kotoran Telinga

Keunikan pangkas rambut Ko Tang yang tidak ditemui di tempat lain adalah jasa membersihkan kotoran telinga.

"Kami menggunakan alat khusus seperti pinset dan kapas, ilmunya juga ada training dan sekolahnya, jadi bukan asal ambil atau korek saja, dalamnya benar-benar bersih," kata Apauw.

Layanan membersihkan telinga itu juga pernah dicoba Jokowi. Dan tentu saja sederet pejabat yang pernah singgah.

Bagi pengunjung yang penasaran ingin tampil dengan gaya rambut kekinian maupun klasik, bisa datang ke Pangkas Rambut Ko Tang. Buka pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.

Untuk biaya cukur, pengunjung bisa memilih paket komplit Rp90 ribu. Sudah mendapatkan cukur, bersihkan telinga dan muka serta cuci rambut.

Namun, jika hanya ingin cukur rambut akan dikenakan Rp50 ribu. Korek kuping Rp35 ribu. Cukur muka Rp35 ribu. Dan cuci rambut Rp25 ribu.

Editor


Komentar
Banner
Banner