Histori

Mencicip Empal Gepuk, Makanan Khas Sunda yang Dulu Dibuat untuk Menghormati Umat Hindu

Kalau bertandang ke Bandung, kurang lengkap rasanya bila tak membeli empal gepuk. Makanan khas Sunda ini terbuat dari daging sapi

Featured-Image
Empal gepuk (Foto: Instagram/resepmakananspesial)

bakabar.com, JAKARTA - Kalau bertandang ke Bandung, kurang lengkap rasanya bila tak membeli empal gepuk. Makanan khas Sunda ini terbuat dari daging sapi yang direbus atau diungkep bersama bumbu-bumbu hingga empuk.

Siapa sangka, rupanya empal gepuk semula bukan berbahan dasar daging sapi, melainkan kerbau. Ini demi menghormati masyarakat Indonesia yang dulu mayoritas beragama Hindu.

Umat Hindu menganggap sapi sebagai hewan sakral, sehingga tidak boleh dikonsumsi. Barulah selepas Islam menyebar, daging sapi pada masakan khas Nusantara mulai banyak digunakan, termasuk dalam empal gepuk.

Empal gepuk sendiri sudah ada sejak abad ke-15. Eksistensinya tercatat dalam dua naskah kuno, Sanghyang Siksa Kandang Karesian serta Sanghyang Swawarcinta, di mana banyak menyebut tradisi makanan khas Sunda.

Makanan ‘Simpanan’

Catatan dalam naskah itu termasuk mencatat teknik menggepuk atau mengempal yang seperti dikenal kini. Teknik mengempal daging tersebut berasal di wilayah Priangan, meliputi Bandung, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Sumedang.

Teknik empal yang demikian sejatinya juga disebut sebagai modifikasi teknik dendeng, di mana sama-sama berfungsi mengawetkan makanan. Sebab itu, empal gepuk dikategorikan sebagai makanan ‘simpanan’ yang berarti bisa disantap secara berkala.

“Empal biasa dipakai bukan untuk makanan harian. Tapi bisa untuk beberapa hari kemudian, atau beberapa pekan kemudian,” ujar sejarawan kuliner, Fadly Rahman, dikutip Selasa (21/2).

Sedari dulu, empal gepuk memang dipakai untuk persediaan makanan rumah tangga. Sajian ini juga jadi salah satu unsur yang umumnya ada dalam tumpeng untuk kegiatan-kegiatan spesial, seperti kenduri atau selamatan.

Sajian Wajib Kelas Atas

Saat ini, empal gepuk memang bisa dikonsumsi siapa saja. Namun, ternyata dulunya makanan ini merupakan salah satu menu wajib yang dihidangkan golongan masyarakat kelas atas Sunda tempo dulu dalam setiap jamuan makan.

Memang, aroma harum dan cita rasa kaya akan rempah khas empal gepuk membuat siapa pun tergiur. Terlebih lagi bila bahan yang digunakan adalah bagian paha depan sapi, makanan khas Sunda itu bakal terasa makin nikmat.

Daging itu diolah dengan cara diungkep bersama bumbu-bumbu hingga meresap, kemudian digoreng kering kalau hendak dinikmati. Taburan bawang goreng dan kelapa parut biasanya turut disajikan untuk menambah rasa manis lagi gurih dari gepuk tersebut.

Kini, empal gepuk lebih bervariasi. Bahan dasarnya tak cuma menggunakan daging sapi, tetapi juga daging ayam, daging kambing, bahkan tempe. Tertarik mencoba?

Editor


Komentar
Banner
Banner