bakabar.com, BALIKPAPAN – Harga ayam potong di Balikpapan, Kalimantan Timur, melambung tinggi. Minimnya stok dari pemasok diduga menjadi penyebabnya.
“Saya keliling ke Pasar Baru dan Pasar Pandan Sari itu juga nggak ada. Adanya ayam frozen aja yang jual, tapi ‘kan beda harga sudah sama yang biasa,” kata Ermi, pedagang lalapan ayam goreng di Kilometer 2, Balikpapan Utara.
Para pedagang pun hanya mampu menjual sisa stok yang ada. Imbasnya, para pedagang ayam goreng dan lalapan sempat tidak berjualan lantaran kehabisan stok ayam. Ini terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Baru pada Rabu (8/6), para pedagang mendapat kiriman ayam potong dari pemasok, meskipun masih dengan jumlah terbatas, hanya 30 sampai 50 ekor ayam untuk satu pedagang. Dalam situasi ini, pemasok hanya membawa kurang lebih 700 ekor daging ayam untuk dibagikan kepada seluruh pedagang di beberapa pasar di Balikpapan.
“Dua hari sempat kosong. Sekarang ini dijatah, satu hari dikasih dari 30 ekor sampai 50 ekor. Karena satu hari dia cuma bisa bawa 700 ekor. Jadi di bagi ke pedagang-pedagang di pasar,” kata Aini, pedagang ayam potong di Pasar Klandasan.
Imbasnya, harga ayam potong segar di Balikpapan pun melonjak drastis. Satu ekor ayam potong dijual seharga Rp60 ribu per ekornya. Khusus ukuran besar dijual Rp80 ribu.
“Kalau dulu ‘kan dari kandang (pemasok) harganya Rp25 ribu terus paling kita jual Rp40 ribu. Nah, sekarang ini dari kandang sudah Rp32 ribu. Jadi kita jual di sini itu Rp55 ribu sampai Rp60 ribu yang kecil aja. Kalau ayam yang besar itu bisa sampai Rp80 ribu per ekornya,” ungkapnya.
Rudi, pedagang ayam lainnya juga mengeluhkan stok ayam yang berkurang. Bahkan, belakangan ini ayam yang dijual didatangkan dari Kalimantan Selatan.
“Iya, ayam ini aja dari Kalsel semua didatangkan. Nggak tahu kenapa kosong, tapi saya sempat tanya kemarin itu katanya karena lambat penetasan ayamnya. Jadinya stoknya kurang,” tandasnya.