Hot Borneo

Melalui CSR, BRI Bantu Pengrajin Purun “Pelangi Al-Firdaus” Banjarbaru

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office Banjarmasin kembali menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat.

Featured-Image
BRI memberikan bantuan kepada kelompok perempuan Pengrajin Purun “Pelangi Al-Firdaus” Banjarbaru. Foto-Humas BRI untuk apahabar.com

bakabar.com, BANJARMASIN - Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office Banjarmasin kembali menyalurkan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada masyarakat.

Program tersebut berupa pemberian bantuan pemberdayaan kelompok perempuan Pengrajin Purun “Pelangi Al-Firdaus” Banjarbaru.

Di antaranya seperti pemberian bantuan mesin jahit, sarana prasarana penumbuk bahan baku purun, rak pajangan hingga pelatihan.

Adapun pelatihan dilaksanakan di Jalan Purnawirawan Tanggul, Kecamatan Cempaka, Banjarbaru, Selasa-Rabu, 6-7 Juni 2023.

Section Head Logistic & General Affair Department RO BRI Banjarmasin, Liberty Yohanes Karwur mengatakan bantuan dan pelatihan bertujuan meningkatkan keterampilan kelompok perempuan serta kesejahteraan masyarakat.

"Khususnya dalam hal meningkatkan kualitas produk," ucap Yohanes melalui siaran pers tertulis yang diterima bakabar.com.

Baca Juga: Berkat BRI, Mantan Buruh Bangunan Jadi Bos Sayur di Palangka Raya

Menurutnya, kerajinan purun dapat diolah menjadi barang yang bernilai tinggi.

Salah satunya yakni dengan cara memadupadankan bahan purun dengan kain sasirangan, bahan kulit atau anyaman rajut.

"Dan dilengkapi dengan label serta kemasan yang rapi," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Pengrajin Purun Pelangi Al-Firdaus, Kartinah menyampaikan terima kasih kepada BRI RO Banjarmasin yang telah membantu memberikan pelatihan dan program pemberdayaan lainnya melalui program CSR.

"Semoga BRI selalu berkembang dan ke depannya dapat memberikan kontribusi lain kepada pelaku UMKM lain," ujarnya.

Pada pelatihan ini, Tim CSR RO BRI Banjarmasin menghadirkan Ketua APPMI Banjarmasin, Fahmi Refa, sebagai instruktur pelatihan.

Pada hari pertama, warga diajarkan tentang bagaimana produk yang nilai jual tinggi.

Sementara di hari kedua, kegiatan diisi dengan pelatihan atau teknik mengolah bahan purun yang dikombinasikan dengan kain sasirangan, bahan kulit dan anyaman.

Editor


Komentar
Banner
Banner