Pemilu 2024

Megawati Enggan Beri Sinyal Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tampak mengernyitkan dahi dan ogah mengirim sinyal bahwa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar

Featured-Image
Ganjar Pranowo dan Megawati Soekarnoputri saat pertemuan dengan pengurus PPP di Kantor PDIP, Menteng, Jakarta (30/4). apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri tampak mengernyitkan dahi dan ogah mengirim sinyal bahwa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo bakal diisi Sandiaga Salahuddin Uno. 

Hal ini diungkap Megawati usai menggelar pertemuan antara PDIP dan PPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (30/4).

"Nah ini kalau siasat wartawan ini, padahal tadi sudah tegas, sabar tunggu, jadi eh malah masuk spesifik-spesifik siapa yang mau dijadiin, maunya dapat berita apa tuh namanya headline berita utama," kata Megawati berseloroh. 

Baca Juga: Sandiaga Uno Hengkang dari Gerindra Demi Jadi Cawapres Ganjar?

Megawati mengklaim kini terdapat 10 figur yang berpeluang mengisi posisi cawapres yang bakal mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.

Namun ia masih enggan membeberkan nama cawapres yang telah dikantonginya. Maka ia merasa keberatan jika sejumlah pihak mengerucutkan figur tertentu untuk bersanding dengan Ganjar. 

"Makanya sabar, jadi ini opo iki orang yang disebut kok cuman satu ya, padahal tadi kan saya bilang ini kereta saya ini sudah banyak yang mau naik lho, saya punya di sini 10 atau piro lah nanti kan mengerucut," ujar Megawati. 

Baca Juga: Megawati Sesumbar Kantongi 10 Kandidat Cawapres Ganjar

Bahkan Megawati juga memprotes kerja-kerja lembaga survei yang memotret elektabilitas capres-cawapres yang berakibat pada riuh rendahnya suhu politik. 

"Saya bilang tolong dong yang namanya survei, jadi kayak permainan dikecilkan gitu, padahal yang disuruh nyoblos itu rakyat, itu yang sering setuju ini naik, ini naik, itu naik kok kayak bla-bla-bla," jelasnya.

"Saya suka bilang, ini boleh dong dikritisi. Namanya survei, saya dahulu belajar statistik juga, jadi saya tahu, loh, sebenarnya benaran survei atau enggak," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner