bakabar.com, JAKARTA– Pembangunan smelter nikel pertama di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanah Bumbu Kalimantan Selatan diharap mampu menyerap tenaga lokal sebanyak mungkin.
Ahli Kimia Universitas Lambung Mangkurat Muthia menyambut positif kehadiran smelter tersebut sebab berpotensi menyerap tenaga kerja hingga sebanyak 10.000 orang.
“Ya baguslah apalagi untuk alumni kita di Teknik Kimia. Kalau bisa diprioritaskan untuk bisa bekerja,” ucap Prof Muthia kepada bakabar.com melalui sambungan telepon, Rabu (21/12).
Menurutnya, pemerintah juga harus turut terlibat. Membuat regulasi yang berpihak kepada masyarakat khususnya mereka yang memiliki keahlian di Teknik Kimia.
"Bikinlah suatu aturan di mana alumni diprioritaskan untuk diterima dibanding alumni yang datang dari luar pulau,” ujar Muthia.
Warga Jadi Penonton
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya: