Megaproyek Food Estate

Megaproyek Food Estate Kalteng Abaikan Dampak Lingkungan

Legislator Senayan, Herman Khaeron menuding megaproyek food estate di Kalimantan Tengah sembarangan. Tak memperhatikan analisa dampak lingkungan.

Featured-Image
Megaproyek food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Foto via mmc.kalteng.go.id

bakabar.com, JAKARTA - Legislator Senayan, Herman Khaeron menuding megaproyek food estate di Kalimantan Tengah sembarangan. Tak memperhatikan analisa dampak lingkungan.

"Ini kan membuka lahan besar-besaran. Dan harus dilakukan rencana kerja lanjutannya seperti apa," kata Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu, Selasa (29/8).

Kata dia, analisa ini begitu penting. Membuka lahan itu mesti banyak pertimbangan.

Baca Juga: DPR: Megaproyek Food Estate Kalteng Harus Ditata Ulang!

Apalagi yang harus dipikirkan tak cuma soal lingkungan. Tapi juga ekosistem alam. Kata dia, hutan sudah pasti banyak fungsinya.

Dalam kasus food estate ini, Herman menyebut membuka hutan harganya terlalu mahal. Tak setimpal dengan yang didapat.

"Hutan penyerap karbon itu sekarang dibuka. Hasilnya tidak ada. Tidak produktif," sebutnya.

Dampak seperti itulah yang mestinya dipertimbangkan pemerintah. Karena kerusakan lingkungan sulit untuk diperbaiki.

Baca Juga: Senayan Tak Skeptis, Food Estate Kalteng Jadi Sarang Penyamun

Politikus Demokrat itu punya kesimpulan sendiri. Food estate di Gunung Mas terlalu banyak merugikan. Tak ada untungnya.

Sekalipun, proyeknya berhasil. Herman pesimis bisa bermanfaat banyak untuk masyarakat. Foot estate itu tak bisa dijadikan lumbung pangan.

"Apalagi yang ditanam di sana singkong. Sedangkan yang dibutuhkan saat ini yang menjadi krusial adalah padi," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner