bakabar.com, BATULICIN - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mulai melakukan pembangunan Masjid Apung Pagatan, Kecamatan Kusan Hilir. Hari ini, Kamis (27/6/2019) arah kiblat masjid yang dibangun di atas laut Pagatan itu mulai ditentukan.
Penetapan arah kiblat dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama bersama dengan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Tanbu.
Penentuan arah kiblat disaksikan Bupati Tanbu, H. Sudian Noor, bersama pihak PT. Borneo Indo Bara selaku inisiator pembangunan masjid apung yang diwakili CSR and External Relation Head, Dindin Makinuddin.
Dindin Makinuddin menjelaskan pembangunan masjid ikonik tersebut menelan biaya Rp22 miliar. Pembangunan masjid terapung tersebut diperkirakan akan selesai dalam dua tahun ke depan.
Karena dibangun di atas laut, menurut Dindin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara detil. Apalagi, posisi masjid akan berhadapan dengan laut lepas dengan gelombang yang tinggi.
"Ada beberapa hal yang diperhitungkan secara matang, seperti tingkat kedalaman pasang surut air laut serta pembangunan pemecah ombak di sekitar lokasi masjid," katanya.
Dindin melanjutkan pembangunan masjid terapung itu dalam rangka mendukung program pemerintah daerah melakukan pengembangan destinasi wisata, terutama wisata yang bernuansa religi.
"Sesuai dengan RPJMD kabupaten yang menjadikan wisata sebagai salah satu tujuannya, maka setelah selesai dibangun, masjid apung ini akan menjadi salah satu destinasi wisata religi di sini," jelasnya.
Bupati Tanbu, H. Sudian Noor berharap masjid tersebut tidak hanya menjadi salah satu destinasi wisata religi tetapi juga dapat dijadikan pusat kegiatan masyarakat seperti khataman Alquran dari para santri rumah tahfiz.
Ide pembangunan masjid apung di Kabupaten Tanah Bumbu ini sudah mencuat sejak beberapa tahun lalu saat posisi Bupati Tanbu masih dijabat oleh Mardani H Maming. Begitu pun pembicaraan antara Pemkab Tanbu dengan PT. BIB juga sudah dimulai sejak Mardani masih menjabat sebagai Bupati Tanbu.
Reporter: Puja Mandela
Editor: Aprianoor
