bakabar.com, BANJARBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan angka stunting turun ke angka 14 persen pada 2024 nanti.
Saat ini angka stunting Kalsel masih tinggi, yakni berada di angka 30 persen.
Salah satu langkah yang diambil adalah memaksimalkan pengalokasian anggaran penanganan stunting di Kalsel.
Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar mengatakan, apabila anggaran penanganan stunting melalui APBD tak mencukupi, maka disarankan mengajukan alokasi dana dari APBN.
Mengingat, pengentasan stunting ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
"Pastikan anggarannya berapa? Kalau kurang mencari sumber dana lain. Apabila tak cukup bisa diajukan ke kementerian yang memiliki kewenangan," ucap Roy, Selasa (13/12).
Roy meminta pemerintah kabupaten/kota tidak hanya lebih melakukan kegiatan serimonial terkait penanganan stunting. Namun lebih menunjukkan bukti konkrit penurunan.
"Jadi jangan hanya kegiatan seremonial saja, tapi lebih kepada langkah konkrit dan penyusunan program strategis," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil dan Keluarga Berencana (Dukcapil dan KB) Kalsel, Zulkipli mengatakan, pihaknya terlebih dahulu menyamakan persepsi agar penyelenggaraannya nanti dapat berjalan sesuai harapan dari pemerintah pusat.
"Dari hasil rapat tadi memang ada kabupaten atau kota yang melaporkan tidak standar," ujar Zulkifli.
Sejatinya, tambah dia, stunting di Kalsel mengalami penurunan. Tetapi, ia belum bisa membeberkan jumlah detailnya.
"Nanti hasil akhirnya akan di-publish oleh pihak yang memiliki kompetensi terhadap penurunan stunting," tutupnya.