bakabar.com, BALIKPAPAN – Masyarakat Kota Balikpapan dikejutkan dengan adanya dugaan aktivitas LGBT. Hal ini heboh setelah munculnya nama tempat di kawasan Balikpapan Tengah bernama “Markas LGBT”.
Hal ini diketahui setelah sejumlah driver ojek online hendak mengantarkan orderan di titik yang tertulis “Markas LGBT”. Titik tersebut berada di salah satu apartemen di kawasan Balikpapan Tengah.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Komando Adat Suku Kalimantan Bersatu (Komdasliber), Abdul Rais, ikut terkejut.
Namun, dia masih ingin memastikan apakah tempat tersebut memang benar dijadikan Markas LGBT atau tidak. Meski begitu ia meminta pemerintah juga turut mengantisipasi adanya hal tersebut agar tidak menciderai Kota Balikpapan.
“Kan masih dugaan, ya? Jadi kita masih bicara dugaan. Tapi yang jelas kita harus perduli tentang masalah adanya status Markas LGBT ini. Karena kita harus mengantisipasi sedini mungkin supaya Balikpapan yang beriman ini tetap kondusif,” katanya pada Rabu (30/11).
Kekhawatiran tersebut semakin kuat lantaran Kota Balikpapan merupakan daerah Penyangga IKN yang menjadi pintu gerbang masuknya pendatang ke Kalimantan Timur (Kaltim).
“Apalagi sekarang di sini tempat persinggahan sebagai Ibu Kota Negara. Jadi semua pendatang-pendatang mulai dari pengusaha, investor dan berpindahnya penduduk yang berkeinginan mencari pekerjaan atau suasana baru itu melalui bandara sebagai pintu gerbang utama,” ungkapnya.
Atas dasar itu, lanjut dia, pemerintah kota diminta serius dalam menanggapi hal ini. Sebab, hal ini sudah membuat masyarakat resah.
“Aparat pemerintah harusnya menelusuri situs-situs itu tentang masalah kebenaran. Juga Kominfo kalau itu sudah beredar di media online atau media sosial itu sudah bisa dipidanakan. Ini suatu indikasi laporan sebenarnya. Jadi tidak harus tunggu dari masyarakat yang melaporkan,” jelasnya.
“Kalau memang itu ada, saya siap untuk melaporkan itu sebagai dasar kalau itu betul fakta alias tidak hoaks,” tegasnya.
Rais mengatakan Komdasliber sedari dulu siap pasang badan untuk menjaga kondusifitas Kaltim, khususnya di Balikpapan.
“Sebetulnya sedari awal dugaan ini, Komdasliber peduli. Kami minta pemerintah melalui Satpol PP untuk mengecek itu. Lalu Kominfonya juga mengecek tentang masalah itu,” pungkasnya.
Dikonfirmasi, Kapolresta Balikpapan, Kombes Pol Thirdy Hadmiarso, mengaku belum mengetahui hal tersebut. Pihaknya masih akan mendalami dan mengecek terlebih dahulu dugaan adanya aktivitas LGBT di tempat tersebut.
"Belum. Kita coba cek dulu, ya," tandasnya.