Mardani H. Maming Beri Inspirasi Ribuan Mahasiswa Universitas Brawijay...

bakabar.com, JAKARTA – Peran entrepreneur dinilai menentukan kemajuan suatu bangsa. Terlebih, dalam membangun lapangan pekerjaan.

“Wirausaha, peluang kerja yang tidak akan pernah sempit sampai kapanpun,” terang Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Mardani H Maming pada 3.000 mahasiswa di acara Brawijaya Entrepreneur Festival, Malang, Kamis (31/10) siang.

Pada era sekarang ini, yang menjadi masalah adalah banyak generasi muda penuh potensi seperti mahasiswa yang belum berani memulai berwirausaha.

Beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan mereka salah satunya adalah tidak ada modal, kurang mental, bingung untuk memulai.

Mantan Bupati Tanah Bumbu yang baru seumur jagung mengisi kursi nomor satu di Hipmi mengatakan bahwa entrepreneurship bukan hanya membuka usaha dengan modal yang sudah ada.

Tapi, bagaimana bisa memberikan nilai tambah dari keterbatasan yang dimiliki.

“Entrepreneurship adalah menciptakan nilai tambah dari keterbatasan dengan cara yang kreatif, mengelola dengan maksimal sumber daya yang dimiliki dan berani menanggung risiko,” jelas CEO holding PT Batulicin 69 dan PT Maming 69 yang membawahi 54 perusahaan di berbagai bidang usaha itu.

Saat baru memulai berwirausaha, Mardani bercerita awal modalnya sangat terbatas.

“Saya menambang dengan rental alat berat. Lalu ada uang sedikit saya pakai untuk beli alat berat, perlahan tapi pasti,” ujar Mardani.

Hingga akhirnya, Mardani dua perusahaan besar yang dimiliki Mardani membawahi sebanyak 35 entitas anak perusahaan.

Mulai, perusahaan yang bergerak di bisnis pertambangan, penyewaaan alat berat hingga properti.

Mardani menambahkan bahwa sebaiknya para generasi muda mulai berusaha menjemput mimpinya selagi masih berada di usia muda.

Menurutnya, mimpi merupakan bahan bakar terpenting dari seorang entrepreneur.

“Jemput mimpimu di masa muda, karena itu kunci kesuksesanmu. Mimpi dapat saya katakan bahan bakarnya para entrepreneur atau pengusaha. Setelah tahu apa yang menjadi mimpi kita, pasang target keberhasilan 5-10 tahun ke depan. Fokus untuk meraih target tersebut, dan insyallah akan terjadi bisnis yang sempurna,” tambah eks anggota DPRD Tanbu ini. .

Mardani menegaskan bahwa jika nanti membuat sebuah usaha, sebaiknya yang masih dalam keahlian atau bidang yang dikuasai.

Agar terjadi kedisiplinan dan konsistensi, dua hal tersebut adalah pilar yang akan menopang seorang pengusaha.

“Biasanya pengusaha muda banyak yang baru usaha pertambangan, langsung buka showroom mobil atau cafe, yang tidak nyambung dengan pekerjaan utama dan bidangnya. Perlu disiplin dan konsistensi. Saya sejak dulu menambang dari tahun 2000 sampai sekarang, jadi saya selalu membangun usaha yang sesuai dengan bidang saya dan masih sama core bisnisnya dengan pekerjaan utama saya. Hulu sampai hilir kita optimalkan,” ujarnya mengakhiri.