Kasus Tenggelam

Marak Kasus Anak Tewas Tenggelam di Jember, Relawan Minta Ada Posko Penjagaan

Selama sebulan terakhir, di Kabupaten Jember tercatat tiga kasus anak tenggelam di sungai dan pantai.

Featured-Image
Ilustrasi kasus tenggelam. (Foto: Antara)

bakabar.com, JEMBER - Selama sebulan terakhir pada Februari 2023, di Kabupaten Jember tercatat tiga kasus anak tenggelam di sungai dan pantai.

Kasus pertama seorang anak berusia 9 tahun hanyut di Sungai Bedadung, Puger. Kedua, dua orang anak berusia 5 tahun hanyut di Sungai Kalimayang, Desa Sabrang, Ambulu.

Terbaru, seorang anak Haikal, berusia 4 tahun hanyut di Pantai Cemara, Dusun Getem, Desa Mulyorejo, Kecamatan Puger pada Minggu sore (19/2). Kini Haikal telah ditemukan oleh keluarganya sendiri pada Senin dini hari, (20/2).

"Tim Basarnas melakukan pencarian mulai sore sampai malam. Akhirnya ditemukan oleh keluarga sendiri," kata Ketua Relawan Baret Rescue, David Handoko Seto yang ikut dalam pencarian kepada bakabar.com, Senin (20/2).

Baca Juga: Meresahkan! Polres Jember Tangkap Penyebar Hoaks Isu Penculikan Anak

Haikal merupakan warga Desa Curahlele, Kecamatan Balung yang datang bersama ayahnya untuk berwisata ke Pantai Cemara. Sesampai di Pantai Cemara, Haikal bermain bersama tiga temannya.

Lepas dari pantauan orangtua, Haikal hanyut terseret ombak Pantai Cemara sekitar pukul 14.00 WIB. Mengetahui Haikal hanyut, ketiga temannya kemudian melapor ke nelayan dan orangtua.

"Korban ditemukan dalam keadaan meninggal masih di sekitar TKP," ujarnya.

Saat ini korban telah dibawa ke rumah duka. Lebih lanjut, David berharap agar Pemkab Jember bersama otoritas terkait membuat pos penjagaan di kawasan rawan pantai selatan.

"Kami berharap Pemkab Jember bekerja sama dengan Polairud membuat pos penjagaan di pinggir pantai selatan," jelasnya.

Baca Juga: Pelajar 9 Tahun Hanyut di Sungai Bedadung Jember, Pencarian Terus Dilakukan

Sebenarnya, di sejumlah titik rawan seperti destinasi wisata kawasan pantai selatan sudah terdapat papan larangan untuk mandi dan menjauhi batas rawan.

"Cuma kadang masyarakat sulit diminta untuk tidak bermain di situ. Petugas terbatas," ujarnya.

Pihaknya juga meminta agar para orangtua terus memantau anaknya agar tidak bermain di kawasan sungai dan pantai. Apalagi saat ini kondisi cuaca di Jember terus diguyur hujan membuat debit sungai tinggi dan deras.

"Bulan ini saja sudah tiga kali kejadian. Di Puger, Ambulu, dan kemarin Puger lagi," kata pria yang juga menjadi anggota komisi B DPRD Jember ini.

Editor


Komentar
Banner
Banner