bakabar.com, PELAIHARI – Keberadaan anak jalanan, pengamen maupun pengemis di Kabupaten Tanah Laut, seakan tumbuh subur kendati penegak perda tidak henti-hentinya melakukan razia.
Kondisi tersebut dirasa dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di Bumi Tuntung Pandang. Menyikapi hal demikian, Dinas Sosial Tala melalui Bidang Rehabilitasi Sosial dan Perlindungan Jaminan Sosial (RSPJS) melakukan upaya penanganan permasalahan tersebut.
Salah satunya dengan merangkul mereka sembari memberikan bimbingan dan dorongan motivasi agar dapat mencari penghasilan dengan benar dan sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Serta kelayakan dari sisi pendidikan mereka sehingga tidak bekerja dengan mengharapkan ketidakpastian seperti mengemis dan mengamen.
“Berdasarkan data yang dimiliki, ada 116 anak terlantar di Tala yang telah terdata, dan mereka sudah kita fasilitasi ke panti-panti di Banjarbaru, bahkan dititipkan ke keluarga yang dinilai mampu memberikan pendidikan yang layak untuk mereka,” kata Kepala Bidang RSPJS, H. Hasan usai menjadi narasumber program Talk Show di Radio Tuntung Pandang, baru tadi.
Jika arahan saat bimbingan tidak dilaksanakan, maka jajaran terkait akan menggelar razia di tempat mereka beroperasi. Kemudian akan didata dan dikembalikan ke tempat asal mereka, sehingga jika masih mengulangi maka akan ada peraturan hukum yang berlaku.
“Badut-badut dan pengemis memang ada yang mengoordinasikan, tidak mungkin mereka datang sendiri. Bahkan saat hari pasar (senin), mereka kadang datang difasilitasi menggunakan mobil,”katanya.
Ke depannya, Dinsos bersama jajaran terkait seperti Satpol PP maupun kepolisian, kata dia, akan memantau juga para koordinator pengemis dan anak jalanan ini. “Dengan menjaga ketertiban dan ketentraman di Tala, saya berharap pengamen dan pengemis menjadi berkurang,” ujarnya.
