bakabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mempertimbangkan untuk membangkitkan kembali megaproyek kompleks olahraga Hambalang yang sempat mangkrak selama bertahun-tahun.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengungkapkan, nantinya Hambalang akan disulap pemerintah menjadi ‘surga’ para atlit senior dan berbakat.
Rencana ini telah tercantum dalam agenda besar Desain Olahraga Nasional.
“Kami akan mempertimbangkan untuk melihat Hambalang menjadi tempat untuk sentra atlet senior dan atlet kita yang sudah siap bertanding,” kata Zainudin dilansir CNBCIndonesia, Selasa (15/3).
Zainudin menegaskan, Hambalang bukan satu-satunya proyek yang akan dikebut pemerintah.
“Kami akan buat 10 sentra pemusatan latihan di beberapa daerah, dan yang paling mendasar adalah talenta ketika di sekolah dasar,” katanya.
Kabar pemerintah membangkitkan kembali Hambalang memang sudah terendus sejak lama.
Pada 2016 lalu, Jokowi sempat berkunjung ke megaproyek Hambalang di Bogor, Jawa Barat.
Kala itu, Jokowi meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengkaji kemungkinan untuk melanjutkan proyek tersebut.
Setidaknya, ada dua arahan khusus Jokowi terkait proyek Hambalang.
Pertama, kepala negara memerintahkan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mengaudit secara menyeluruh proyek tersebut.
Kedua, berkaitan dengan audit teknis yang mencakup kelayakan proyek secara struktur.
Proyek Hambalang atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) mulai dibangun pada 2010 lalu.
Kala itu PT Adhi Karya menjadi salah satu perusahaan pemegang tender proyek.
Saat pertama kali dicanangkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), proyek yang menyedot anggaran hingga Rp 2,5 triliun itu digadang-gadang bakal menjadi pusat pelatihan olahraga yang bertaraf internasional.
Namun, tak sampai satu tahun pembangunan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus adanya praktik korupsi yang dilakukan sejumlah pihak dalam proses pembangunannya.
KPK melihat adanya ‘kongkalikong’ antara sejumlah pihak sejak perencanaan pembangunan proyek ini.
Sejumlah nama mentereng pun terlibat dalam skandal korupsi Hambalang.
Mulai dari eks Menpora era Presiden SBY Andi Mallarangeng, eks Direktur Operasional PT Adhi Karya (Persero) Teuku Bagus Mukhamad Noor, hingga eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Dalam audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), total kerugian negara dari proyek Hambalang mencapai Rp 706 miliar.
Jumlah tersebut didapat dari hasil audit investigasi BPK pada periode 2012 – 2013.
Jumlah tersebut merupakan angka yang sudah dikukuhkan di pengadilan dalam beberapa kasus korupsi, yang melibatkan nama-nama petinggi pemerintahan kala itu.
Selain itu, BPK juga menemukan adanya pembayaran atas proyek Hambalang yang digelembungkan hingga Rp 514 miliar.
Laporan ini, pun telah diserahkan kepada BPKP untuk ditindaklanjuti.
Sejak praktik korupsi terkuak ke publik, proyek pembangunan lantas dihentikan secara total.
Impian pemerintah untuk memiliki sebuah pusat pelatihan dan pendidikan olahraga dengan fasilitas terlengkap pun harus sirna