News

Mandi Air Dingin atau Hangat? Ini Efeknya terhadap Tekanan Darah

Mandi air dingin atau air hangat rupanya memiliki efek yang berbeda pada tekanan darah.

Featured-Image
ilustrasi/marisembuh.com

Bakabar.com, JAKARTA -- Mandi air dingin atau air hangat rupanya memiliki efek yang berbeda pada tekanan darah lho. Sejumlah penelitian telah menelisik tentang bagaimana suhu air mandi yang berbeda berpengaruh terhadap tubuh, khususnya terkait tekanan darah.

Tekanan darah merupakan tanda vital yang menunjukkan kekuatan darah mendorong dinding arteri. Kondisi tekanan darah normal sangat penting untuk memastikan tubuh mendapat cukup oksigen dan nutrisi. Apabila terlalu tinggi atau terlalu rendah, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan.

Dikutip dari laman Knowridge yang dilansir republika.co.id, Selasa (20/2/2024), mandi air dingin sering dikaitkan dengan penyegaran dan cara untuk cepat "melek" di pagi hari. Selain kejutan awal pada sistem tubuh, mandi air dingin pun memberikan manfaat bagi tekanan darah.

Saat seseorang mandi air dingin, efek langsungnya adalah penyempitan pembuluh darah di permukaan kulit. Reaksi ini merupakan bagian dari respons alami tubuh untuk mempertahankan

Penelitian menunjukkan bahwa mandi air dingin secara teratur dapat menyebabkan penurunan tekanan darah seiring waktu. Mekanisme dibalik ini melibatkan rangsangan pada saraf vagus, yang mengontrol detak jantung dan tekanan darah.

Paparan dingin juga mendorong tubuh melepaskan adrenalin, hormon yang meningkatkan detak jantung untuk sementara. Namun, pada saat yang sama juga dapat meningkatkan efisiensi kerja pemompaan jantung. Seiring waktu, adaptasi ini dapat menghasilkan sistem kardiovaskular yang lebih kuat dan berpotensi menurunkan tekanan darah.

Sementara itu, mandi air hangat menawarkan manfaat berbeda untuk tekanan darah. Kehangatan dari mandi air panas membuat rileks dan melebarkan pembuluh darah sehingga dapat melancarkan sirkulasi darah. Pelebaran ini membantu menurunkan tekanan darah untuk sementara karena mengurangi resistensi jantung untuk memompa.

Selain itu, efek relaksasi air hangat juga dapat menurunkan tingkat stres. Karena stres diketahui merupakan faktor yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, efek menenangkan dari mandi air hangat mungkin secara tidak langsung mendukung pengelolaan tekanan darah.

Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa bagi sebagian orang, terutama mereka yang memiliki kondisi kardiovaskular, mandi air hangat mungkin tidak disarankan. Pasalnya, hal itu dapat membebani jantung dengan meningkatkan detak jantung.


Kesimpulannya, paparan air dingin dapat memperkuat sistem kardiovaskular dan berpotensi menurunkan tekanan darah seiring berjalannya waktu. Sementara itu, paparan air hangat menawarkan relaksasi langsung dan efek penurunan tekanan darah sementara.

Dengan kata lain, keduanya baik untuk tekanan darah. Meski begitu, penting untuk diingat bahwa respons individu dapat bervariasi terhadap air dingin atau air hangat, berdasarkan kesehatan pribadi, durasi paparan air, dan faktor lainnya.

Seperti banyak aspek kesehatan lainnya, kuncinya terletak pada keseimbangan dan pemahaman akan kebutuhan tubuh masing-masing individu. Entah seseorang memilih mandi dengan air dingin atau air hangat, pilihlah sesuai kondisi diri.(*)

Editor


Komentar
Banner
Banner